PRAKTIKUM
III
TATA LETAK DAUN
(Laporan Praktikum Biologi
Pertanian)
Oleh
Kelompok
V
ALEX RISANDI
(E1A213045)
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2013
Halaman
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................... ......... 1
Tujuan................................................................................................ ......... 2
BAHAN DAN METODE.................................................................................. 3
Bahan dan Alat............................................................................................ 3
Bahan................................................................................................... 3
Alat...................................................................................................... 3
Waktu dan Tempat...................................................................................... 4
Prosedur Kerja............................................................................................. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... ......... 5
Hasil................................................................................................... ......... 5
Pembahasan........................................................................................ ......... 9
KESIMPULAN........................................................................................ ......... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... ......... 12
Nomor Halaman
1. Hasil Pengamatan Tata Letak Daun Mawar.................................................
5
2. Hasil Pengamatan Tata Letak Daun Cocor Bebek ....................................... 7
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Setiap tanaman memiliki tata letak daun namun tata letak daun itu
berbeda-beda sesuai dengan tanamanya. Bagian batang atau cabang tempat duduknya daun
disebut buku-buku batang. Dan bagian ini seringkali tampak sebagai bagian batang
yang sedikit membesar dan melingkar batang sebagai suatu cincin.
Tata letak daun (Phyllotaxis) adalah
susunan atau pola tata letak daun pada batang secara teratur. Bentuk batang
silinder buku-buku batang sebagai lingkaran dengan jarak yang teratur dan
tempat duduk daun adalah titik pada daun. Duduknya daun pada batang memiliki
aturan yang disebut tata letak daun. letak daun ini dalam ilmu biologi
mempunyai rumus-rumus. rumus-rumus tata letak daun adalah 1/2, 1/3, 2/5, 3/8,
5/13, 8/21. Pada Sudut divergensi pecahan a/b menunjukan antara dau daun
berturut-turut (Kahfi, 2012).
Bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daun disebut buku- buku batang (nodus), dan bagian ini seringkali tampak
sebagai bagian batang yang sedikit membesar dan melingkar batang sebagai suatu
cincin, yang dapat kita lihat jeias pada bambu (Bambusa sp) , tebu (Saccharum
officinarum L) dan semua rumput pada umumnya, sedang
bagian batang antara dua buku-bukudinamakan ruas (internodium). Walaupun pada
tumbuhan lain biasanya tak tampak adanya buku-buku batang yang jelas,
tetapi juga di sini kita menyebut tempat duduknya daun sebagai buku-buku,
sedang bagian batang antara dua daun sebagai ruas pula (Dedhy, 2011 ).
Bagan tata letak daun batang tumbuhan
digambarkan sebagai silinder dan padanya digambar membujur ortostikortostiknya
demikian pula buku-buku batangnya. Daun-daun digambar sebagai penampang
melintang helaian daun yang kecil. Pada bagan akan terlihat misalnya pada daun
dengan rumus 2/5 maka daun-daun nomor 1, 6, 11, dst atau daun-daun nomor 2, 7,
12, dst akan terletak pada ortostik yang sama. Diagram tata letak daun atau disingkat diagram daun untuk membuat diagramnya batang tumbuhan harus
dipandang sebagai kerucut yang memanjang, dengan buku-buku batangnya sebagai
lingkaran-lingkaran yang sempurna. Pada setiaplingkaran berturut-turut dari
luar kedalam digambarkan daunnya, seperti pada pembuatan bagan tadi dan diberi
nomor urut (Harsidi, 2011).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengamati, mempelajari dan menggambarkan bagian-bagian tata letak daun.
Mengambarkan bentuk penampang melintang pada batang tanaman.
BAHAN
DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Buku gambar, berfungsi untuk
menggambar hasil obyek yang telah diamati.
Alat tulis, berfungsi
sebagai alat untuk menggambar maupun menulis hasil dari pengamatan.
Pensil warna, berfungsi
sebagai alat untuk mewarnai gambar hasil dari pengamatan.
Bahan
Bahan yang dugunakan yaitu batang utuh tanaman mawar
(Rosa sp) dan batang utuh tanaman
cocor bebek (Kalanchoe pinnata) sebagai
bahan yang digunakan untuk pengamatan.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari senin 7, Oktober 2013
pukul 08.30-10.30 WITA. Bertempat di Lapangan Pascasarjana Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang
akan diamati dimana dalam praktikum ini adalah batang utuh tanaman mawar dan
tanaman cocor bebek.
2. Mengamati posisi duduk dari
daun tanaman mawar dan cocor bebek.
3. Menentukan rumus dari posisi
duduk daun mawar dan cocor bebek.
4. Menggambarkan diagram dan bagan
dari posisi duduk daun mawar dan cocor bebek yang diamati.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan di peroleh hasil seperti berikut :
Tabel Hasil
Pengamatan.
Diagram duduk daun mawar
(Rosa
sp)
|
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa
sp
|
Bagan tata letak daun mawar (Rosa
sp)
|
|
Diagram duduk daun cocor
bebek
(Kalanchoe pinnata)
|
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Saxifragales
Famili :
Crassulaceae
Genus :
Kalanchoe
Section :
Bryophyllum
Species :
Kalanchoe pinnata
|
Bagan tata letak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata syn)
|
Pembahasan
Garis-garis
tegak lurus (Garis vertikal) yang menghubungkan antara 2 daun pada batang
dinamakan: Ortostik. Garis piral melingkari batang yang menghubungkan daun-daun
berturut-turut dari bawah ke atas menurut urutan tua mudanya dinamakan : Spiral
genetik. Pecahan a/b menunjukkan jarak sudut antara dua daun berturut-turut,
jika diproyeksikan pada bidang datar. Jarak sudut antara dua daun
berturut-turut pun tetap dan besarnya adalah a/b x 360, yang disebut sudut
divergensi. Tumbuhan dengan tata letak daun tersebar, ternyata pecahan a/b nya,
dapat terdiri atas pecahan-pecahan : 1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13, 8/21 dst. yang
disebut deret Fibonacci.
Tata
letak daunnya dinamakan tersebar (Folia sparsa) Jika untuk mencapai daun yang tegak
lurus dengan daun pertama tadi mengelilingi batang a kali,dan jumlah daun yang
dilewati selama itu adalah b, maka perbandingan kedua bilangan tadi
akanmerupakan pecahan a/b, yang dinamakan juga dengan rumus daun atau
divergensi
Mawar merupakan
tanaman dengan rumus duduk daun 1/3 dimana bagian dari duduk daun 1 sejajar dengan
duduk daun ke 4, 7, 10 dst. begitu juga dengan duduk daun 2 sejajar dengan
duduk daun ke 5, 8, 11, dst. Cocor bebek merupakan tanaman dengan rumus duduk
daun 1/2 dimana bagian dari duduk daun 1 sejajar dengan duduk daun ke 3, 5, 7
dst. begitu juga dengan duduk daun 2 sejajar dengan duduk daun ke 4, 6, 8, dst.
Praktikum kali ini menggambarkan
bagan dan diagram dari duduk daun mawar dengan sudut deverensi adalah 1/3 x 3600
= 1200 dan cocor bebek suduk deverensinya adalah 1/2 x 3600 =
1800.
A. Bagan
Tata Letak Daun
Untuk membuat bagan tata letak daun, batang tumbuhan jadi
gambar sebagai silender dan padanya digambar membujur ortostik - ortostiknya,
demikian pula pada buku - buku batangnya. Dimana tumbuhan mawar
menggunakan rumus 1/3 dan cocor bebek dengan rumus daun 1/2. Bagian dari bagan
tumbuhan mawar dan cocor bebek seperti pada tabel hasil diatas.
B. Diagram
Tata Letak Daun
Untuk membuat diagram tata letak daun, batang tumbuhan
harus dipandang sebagai kerucut memanjang dengan buku-bukunya sebagai lingkaran-lingkaran
sempurna. Jika diproyeksikan pada bidang datar, maka buku-buku tersebut akan
menjadi lingkaran-lingkaran yang konsentris dan puncak kerucut akan menjadi
titik pusat lingkaran-lingkaran tadi. Dalam pembuatan diagram tata letak daun
mawar dan cocor bebek sebagaimana pada tabel hasil diatas.
KESIMPULAN
Pengamatan yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai
berikut :
1. Bagian-bagian tata letak daun dapat dirumuskan antara lain 1/2,
2/5, 3/5, 3/8, 5/13, 8/21.
2. Mengambar antara gambar diangram
dengan gambar bagan dengan rumus-rumus yang ada.
3. Tanaman Mawar (Rosa sp) mempunyai tata letak daun
dengan rumus 1/3 dan tanaman Cocor bebek (Kalanchoe
pinnata syn) mempunyai tata letak daun dengan rumus 1/2.
4. Tanaman mawar duduk daun 1 sejajar dengan duduk daun 4, 7,
10 dan seterusnya dan tanaman cocor bebek duduk daun 1 sejajar dengan duduk
daun 3, 5, 7 dan seterusnya.
5. Bagan dan diagram dari duduk daun
mawar dengan sudut deverensi adalah 1/3 x 3600 = 1200 dan
cocor bebek suduk deverensinya adalah 1/2 x 3600 = 1800.
DAFTAR PUSTAKA
Dedhy, D. 2011. Daun, Bentuk Daun,Fungsi Daun, Anatomi Daun.
http://dedhydjara.wordpress.com
diakses tanggal 7 Oktober 2013 di Banjarbaru.
Harsidi,
S. 2011. Morfologi Tumbuhan Daun.
http://harsidi-side.blogspot.com
diakses tanggal 7 Oktober 2013 di Banjarbaru.
Kahfi,
2012. Morfologi Daun Sempurna dan Tidak
Sempurna. http://kahfiteplan.blogspot.com
diakses tanggal 7 Oktober 2013 di Banjarbaru.
terimakasih sangat membantu :)
BalasHapus