PRAKTIKUM
IV
MORFOLOGI BATANG TANAMAN
(Laporan Praktikum Biologi
Pertanian)
Oleh
Kelompok
V
ALEX RISANDI
(E1A213045)
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2013
Halaman
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................... ......... 1
Tujuan................................................................................................ ......... 2
BAHAN DAN METODE.................................................................................. 3
Bahan dan Alat............................................................................................ 3
Alat...................................................................................................... 3
Bahan................................................................................................... 3
Waktu dan Tempat...................................................................................... 4
Prosedur Kerja............................................................................................. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... ......... 5
Hasil................................................................................................... ......... 5
Pembahasan........................................................................................ ......... 8
KESIMPULAN........................................................................................ ......... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... ......... 12
Nomor Halaman
1. Hasil
Pengamatan Batang
Jambu Biji (Psidium guajava L.).........................
5
2. Hasil Pengamatan Batang Kangkung (Ipomoea aquatic F.)..........................
6
3. Hasil
Pengamatan Batang Teki (Cyperus sp).................................................
7
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Batang merupakan bagian tubuh
tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah.
Mengingat tempat dan kedudukannya bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan
dengan sumbu tubuh tumbuhan. Oleh karena itu untuk mempertahankan fungsinya,
batang melakukan berbagai adaptasi terhadap lingkungan dimana tumbuhan tersebut
tumbuh. Adaptasi setiap tumbuhan berbeda-beda tergantung kebutuhan dari
tumbuhan tersebut. Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh tumbuhan
dalam melakukan adaptasi. Artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan dengan
melakukan modifikasi bagian tubuh tumbuhan, termasuk batang (Eka, 2011).
Batang bersifat umumnya berbentuk panjang bulat seperti
silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat
aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang
setangkup. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku
dan pada buku-buku inilah terdapat daun. Tumbuhnya biasanya ke atas, menuju
cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop). Selalu bertambah
panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunnyai
pertumbuhan yang tidak terbatas. Mengadakan percabangan, dan selama hidupnnya
tumbuhan tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang
kecil. Biasanya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya
pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda (Azidin, 1986).
Batang berperan dalam menyangga
daun dan bunga. Salah satu ciri batang adalah terdapatnya buku dan ruas. Buku
merupakan tempat keluarnya daun atau tunas, sedangkan ruas adalah jarak
diantara dua buku. Batang umumnya tidak berwarna hijau kecuali batang pada
tanaman yang umurnya pendek atau ketika batang masih muda. Bila dipotong
melintang, pada permukaan batang tumbuhan akan terlihat, biasanya batang
digunakan untuk proses percabangan bagian tumbuhan yang terletak diatas tanah. Namun,
ditinjau dari sudut botani, bagian batang yang tumbuh ke udara, melainkan hanya
bagian yang berdaun. Bagian ini dapat dibagi menjadi buku (yaitu tempat daun
melekat) dan ruas (yaitu bagian di
antara dua buku). Sebuah penampang melintang yang dilengkapi dengan penampang
membujur melalui ruas muda yang telah berhenti memanjang, memberikan gambaran
yang tepat dari susunan batang dikotil pada tahap pertumbuhan (Wijaya, 2011).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati/mengidentifikasi bentuk batang, sifat
permukaan, arah tumbuh batang dan cara percabangan. Mempelajari dan menggambarkan
bentuk penampang melintang pada batang tanaman.
BAHAN
DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Buku gambar, berfungsi untuk
menggambar hasil obyek yang telah diamati.
Alat tulis, berfungsi
sebagai alat untuk menggambar maupun menulis hasil dari pengamatan.
Pensil warna, berfungsi
sebagai alat untuk mewarnai gambar hasil dari pengamatan.
Cutter, berfungsi untuk
memotong bagian batang yang di amati.
Bahan
Bahan yang dugunakan yaitu batang kangkung (Ipomea aquatic F.), batang teki (Cyperus sp) dan batang tanaman jambu biji (Psidium
guajava L.), sebagai
bahan yang digunakan untuk pengamatan.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari senin 21, Oktober 2013
pukul 09.00-11.00 WITA. Bertempat di Lapangan Pascasarjana Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan
alat dan bahan yang akan diamati
2.
Mengamati
bentuk batang, sifat permukaan, arah tumbuh batang, batang tumbuh, dan cara percabangan
3.
Mangamati
perbadaan pada masing-masing batang yang diamati
4.
Menggambar
hasil pengamatan, menjelaskan hasil identifikasi dan klasifikasi bahan yang
diamati.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan di peroleh hasil seperti berikut :
Tabel Hasil
Pengamatan.
1. Batang jambu biji (Psidium
guajava L)
|
Keterangan :
bentuk datang bulat. Sifat permukaan lepasnya kerak. Batang tumbuh berkayu
(keras). Arah tumbuh batang tegak lurus. Cara percabangan monopodial.
|
2. Batang kangkung (Ipomoea
aquatic F.)
|
Keterangan :
bentuk batang bulat. Sifat permukaan licin. Batang tumbuh basah. Arah tumbuh
batang menjalar. Cara percabangan monopodial
|
3. Batang rumput teki (Cyperus
sp)
|
Keterangan :
Bentuk batang segitiga. Sifat permukaan licin. Batang tumbuh mendong (seperti
rumput). Arah batang tumbuh tegak lurus. Cara percabangan monopodial.
|
Pembahasan
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting,
dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Karena berfungsi untuk menopang seluruh
tubuh tumbuhan tersebut. Batang biasanya
digunakan untuk proses percabangan bagian tumbuhan yang yang terletak diatas
tanah. Namun, ditinjau dari sudut botani, bagian batang yang tumbuh ke udara,
melainkan hanya bagian yang berdaun. Bagian ini dapat dibagi menjadi buku.
Sebuah
penampang melintang yang dilengkapi dengan penampang membujur melalui ruas muda
yang telah berhenti memanjang, memberi gambaran yang tepat dari susunan batang
dikotil pada tahap pertumbuhan.
1.
Jambu biji (Psidium guajava L.)
Pada tanaman jambu
biji memiliki bentuk penampang melintang persegi, arah tumbuh tegak lurus,
sifat permukaan batang lepasnya kerak, dan cara percabangan monopidial.
Klasifikasi tanaman jambu biji :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom :
Tracheobionta
Super Divisi :
Spermatophyta
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo :
Myrtales
Famili :
Myrtaceae
Genus :
Psidium
Spesies : Psidium
guajava L
2.
Kangkung (Ipomoea aquatic F.)
Pada tanaman kangkung
memiliki penampang melintang yang membulat, arah tumbuh batang menjalar atau merayap,
permukaan atau sifat permukaan batang
yang beralur dan licin, cara
percabangan monopodial.
Klasifikasi
tanaman kangkung :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
kelas : Magnoliopsida
Sub
Kelas :
Astridae
Ordo
: Solonales
Famili
:
Convulvulaceae
Genus
: Ipomoea
Spesies
: Ipomoea aquatic
F
.
3.
Teki (Cyperus
sp)
Pada tanaman teki memiliki bentuk penampang melintang segitiga,
arah tumbuh batang tegak lurus, permukaan batang atau sifat permukaan
batang bersayap dan licin, cara
percabangan monopodial.
Klasifikasi
tanaman teki :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub
Kelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus :
Cyperus
Spesies : Cyperus sp
KESIMPULAN
Dari
kegiatan praktikum yang telah saya lakukan, maka saya dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Setiap
batang dari berbagai macam tanaman memiliki bentuk batang, arah tumbuh batang,
sifat permukaan batang, dan cara percabangan yang berbeda-beda tiap tanaman,
tetapi ada beberapa yang sama.
2.
Tanaman
kangkung (Ipomoea aquatic F.) dan jambu biji (Psidium guajava L.)
mempunyai bentuk batang yang sama, yaitu bulat. Sedangkan untuk tanaman teki (Cyperus sp) bentuk batangnya segitiga.
3.
Batang
tanaman jambu biji (Psidium guajava L.) dan rumput teki (Cyperus sp) mempunyai arah
tumbuh yang sama, yaitu tegak lurus ke atas, sedangkan kangkung (Ipomoea aquatic F.) menjalar.
4.
Batang kangkung
(Ipomoea aquatic F.) dan rumput teki (Cyperus sp) mempunyai
sifat permukaan yang sama yaitu licin, sedangkan jambu biji (Psidium guajava L.) lepasnya kerak.
5.
Batang
tumbuh pada jambu biji (Psidium guajava
L.) adalah berkayu (keras), pada
kangkung (Ipomoea aquatic F.) adalah basah, dan pada rumput teki (Cyperus sp) adalah mendong (seperti rumput).
6.
Batang
jambu biji (Psidium guajava L), kangkung (Ipomoea aquatic F.), dan
rumput teki (Cyperus sp) memiliki cara percabangan yang sama
yaitu monopodial (batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan
lebih panjang daripada cabangnya).
DAFTAR PUSTAKA
Azidin,
1986. Ringkasan Biologi. Ganeca
Exact. Bandung.
Eka.
2011. Morfologi tumbuhan (batang dan modifikasinya). http://
kreasiquh.blogspot.com/2011/11/morfologi-tumbuhan-batang-modifikasinya. html/. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2013 di
Banjarbaru.
Wijaya, 2011. Batang tumbuhan. http://aans.mywapblog.com/morfologi-tumbuhan-batang-caulis.xhtml. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2013 di Banjarbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar