Kamis, 31 Oktober 2013

Laporan Praktikum 1

PRAKTIKUM I
PENGENALAN MIKROSKOP DAN SEL TANAMAN
(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)




 

Description: G:\p2b project\300px-logo_unlam.jpg








Oleh
Kelompok V
ALEX RISANDI
(E1A213045)





PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2013


DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL..................................................................................... ......... ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... iii
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
Latar Belakang............................................................................... ......... 1
Tujuan............................................................................................ ......... 2
BAHAN DAN METODE.................................................................................. 3
Bahan dan Alat....................................................................................... 3
Bahan............................................................................................... 3
Alat.................................................................................................. 3
Tempat dan Waktu.................................................................................. 4
Prosedur Kerja......................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... ......... 5
Hasil............................................................................................... ......... 5
Pembahasan................................................................................... ......... 8
KESIMPULAN........................................................................................ ......... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... ......... 11








DAFTAR TABEL
Nomor                                                                                                         Halaman
1. Hasil praktikum mikroskop dan sel tanaman.................................. ......... 5















DAFTAR GAMBAR
Nomor                                                                                                         Halaman
1. Mikroskop....................................................................................... ......... 5
2. Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata)................................................. ......... 5
3. Srikaya (Annona squamosa).................................................................... 6
4. Hanjuang (Cordyline fruticosa)................................................................ 7

5. Ketapi  (Sandoricum koetjape)................................................................. 7
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu micro yang berarti kecil dan Scopium yang berarti melihat. Saat ini tidak ada dokumen yang menuntun kita pada siapa yang sebenarnya penemu mikroskop ini. Kemungkinan mikroskop dikembangkan dari teleskop yang dimiliki oleh Galileo pada pertengahan abad ke-17 (Yatim, 1994).
Mikroskop adalah alat bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Dengan bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik (Widyatmoko, 2008).
            Sel tumbuhan adalah sel eukariotik. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti dan ada pula yang menyebutnya sebagai selaput inti. Secara umum, sel tumbuhan memiliki struktur yang sama dengan hewan, tetapi ada beberapa stuktur yang secara eksklusif dimiliki tumbuhan, dan ada pula yang dimiliki hewan tetapi tidak dimiliki oleh tumbuhan, contohnya mempunyai dinding sel, tetapi hewan tidak. Dinding sel tumbuhan banyak tersusun atas selulosa, suatu polisakaria yang terdiri atas polimer glukosa. Dinding sel tumbuhan berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuknya serta mencegah kehilangan air secara berlebihan. Adanya dinding sel yang kuat menyebabkan tumbuhan dapat berdiri tegak melawan gravitasi bumi (Azidin, 1986).
Sel tanaman terhadap biologi pertanian yaitu dengan pemanfaatan rekayasa genetika tumbuhan atau dengan kultur jaringan mengacu pada teknik yang memisahkan sel-sel, atau jaringan pertumbuhan, suatu organisme dari tubuh yang sebenarnya. Dalam bidang pertanian sel tanaman dapat membantu untuk mengontrol dan menyesuaikan karakteristik dari bahan tanaman sehingga menghasilkan bahan tanaman yang bekualitas dan tahan terhadap selinitas (Siregar, 2008).

Tujuan
            Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui bagian-bagian mikroskop, memahami fungsi dan terampil menggunakannya,
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati dan mengenali bentuk sel, susunan jaringan, dan bagian-bagian pada sel daun.


BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan                                                                                                   
            Wortel sebagai tempat untuk meletakkan bagian daun yang akan dipotong dengan silet sehinnga irisan daun menjadi lebih tipis.
daun tanaman cocor bebek, srikaya, hanjuang, ketapi digunakan sebagai bahan dalam pelaksanaan praktikum
            Air sebagai media untuk meletakkan potongan-potongan tanaman yang telah diiris agar bagian tanaman yang dipotong lebih mudah untuk melepasnya pada saat pemotongan menggunakan silet atau cutter.

Alat
1.         Mikroskop. Digunakan sebagai alat untuk pengamatan.
2.         Kaca preparat. Digunakan untuk menaruh potongan daun yang akan diamati.
3.         Alat tulis. Digunakan sebagai mencatat bagian-bagian dari mikroskop dan sel yang diamati.
4.         Pensil warna. Digunakan untuk menggambar bagian-bagian dari sel yang diamati.
5.         Buku gambar. Digunakan untuk menggambarkan sel-sel yang diamati
6.         Silet. Digunakan untuk mengiris bagian daun.




Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan setiap hari senin pukul 09.00 – 11.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja
1.        Meyiapkan mikroskop, kaca objek dan kaca penutupnya pada poisi yang tepat.
2.        Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati dibawah mikroskop, sesuai caranya.
3.        Mengamati bentuk sel, bagian-bagian sel yang hidup dan gambarkan pengamatan hasil.
4.        Melengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, membuat pembahasan dan hasil pengamatan serta kesimpulannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
            Tabel 1. Hasil praktikum mikroskop dan sel tanaman.
No
Gambar
Keterangan
1.
Mikroskop
1.       Lensa okuler
2.       Tabung
3.       Sekrup pemutar kasar
4.       Sekrup pemutar halus
5.       Pegangan
6.       Lensa Objektif
7.       Sekrup pengatur vertikal
8.       Sekrup pengatur horizontal
9.       Penjepit
10.   Kondensor
11.   Meja
12.   Cermin
13.   Kaki
2.
Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata)
1.       Kutikula
2.       Jaringan Mesofil
3.       Epidermis
3.
Srikaya (Annona squamosa)
1.       Kutikula
2.       Epidermis
3.       Jaringan bunga mesofil
4.
Hanjuang (Cordyline fruticosa)
1.       Kutikula
2.       Epidermis
3.       Jaringan mesofil
5.
Ketapi  (Sandoricum koetjape)
1.       Kutikula
2.       Epidermis
3.       Jaringan mesofil
4.       Jaringan bunga karang



Pembahasan
            Berdasarkan hasil praktikum yang telah diperoleh, bahwa mikroskop merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengamati benda – benda yang tidak bisa dilihat atau diamati dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk memungkinkan seseorang sehingga dapat memungkinkan mengamati objek yang sangat kecil sekalipun.
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.  Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.  Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.  Pada mikroskop modern sudah dilengkapai lampu sebagai pengganti cahaya matahari.
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara structural dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organism. Dari hasil pengamatan ini deketahui tanaman mempunyai kutikula, epidermis, jaringan mesofil dan jaringan bunga karang.
Kutikula adalah lapisan pelindung pada seluruh sistem tajuk  tumbuhan herba yang berfungsi untuk memperlambat kehilangan air dari daun, batang, bunga, buah, dan biji. Tanpa lapisan pelindung ini, transpirasi (hilangnya uap air melalui permukaan tumbuhan) pada hampir semua tumbuhan berlangsung sangat cepat sehingga tumbuhan akan mati. Kutikula merupakan perlindungan terhadap beberapa patogen tumbuhan dan terhadap kerusakan kecil mekanis
Epidermis adalah lapisan jaringan, biasanya setebal satu lapis sel saja, yang menutupi permukaan organ, seperti daun, batang, akar, dan bunga. Epidermis biasanya tipis, tidak memiliki klorofil, dan pada permukaan yang menghadap ke luar terlapisi oleh kutin yang menghasilkan kutikula atau lapisan malam.
            Mesofil adalah jaringan yang ditemukan di dalam bagian dalam daun, tersusun dari sel parenkim yang fotosintetik, yang juga disebut sel klorenkim. Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antar sel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.
            Jaringan bunga karang disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

KESIMPULAN
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.        Untuk  mengamati benda-benda  yang tidak bisa dilihat dengan mata agar tampak jelas, maka kita memerlukan alat bantu berupa mikroskop.
2.        Mengetahui fungsi dari masing-masing bagian mikroskop, agar memudahkan kita dalam menggunakannya.
3.        Sel merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup dan tersusun dari organel-organel yang mempunyai fungsi masing-masing.
4.        Didalam sel terdapat organel–organel yang menyusunnya yaitu kutikula, epidermis, jaringan mesofil, dan jaringan bunga karang.

DAFTAR PUSTAKA
Azidin, 1986. Ringkasan Biologi. Geneca Exact; Bandung

Siregar, A. Z. 2008. Biologi Pertanian, Jilid 1. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Widyatmoko, Arif. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Erlangga : Jakarta
                                                                                                                          
Yatim, 1994. Kamus Biologi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar