PENGENALAN
HAMA
( Laporan Praktikum Organisme Pengganggu
Tanaman)
Oleh
ALEX
RISANDI
E1A213045
Kelompok X
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. ii
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
BAHAN DAN METODE........................................................................... 3
Bahan dan Alat................................................................................... 3
Bahan........................................................................................... 3
Alat.............................................................................................. 3
Waktu dan Tempat............................................................................. 3
Prosedur Kerja.................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 4
Hasil.................................................................................................... 4
Pembahasan........................................................................................ 6
KESIMPULAN........................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 9
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.
Ulat plutela (Plutella xylostella).......................................................... .............. 4
2.
Ulat grayak (Spodoptera spp)............................................................. .............. 4
3.
Ulat penggulung daun pisang (Erionata
tharax)................................ .............. 5
4.
Mencit putih (Mus musculus)............................................................. .............. 5
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hama merupakan semua binatang yang
aktifitasnya menimbulkan kerusakan pada tanaman sehingga mengakibatkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi terganggu dan berdampak pada
kerugian secara ekonomis. Salah satu jenis hama yang menyerang tanaman adalah
hama jenis serangga (Insekta). Serangga terbagi dalam beberapa ordo sesuai dengan ciri khas masing-masing,
diantaranya berdasarkan tipe mulut yang terbagi atas tipe mulut menggigit,
mengunyah, menjilat, menusuk, mengisap, menggerek (Agus, 2008).
Organisme
pengganggu tanaman atau sering disingkat OPT, merupakan organisme-organisme
yang dapat merusak tanaman baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Kerusakan tersebut dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kualitas ataupun kuantitas
panen, sehingga merugikan secara ekonomi.Untuk menghindari kerugian karena
serangan OPT, tanaman harus dilindungi dengan cara mengendalikan OPT tersebut.
Dengan istilah "mengendalikan", OPT tidak harus diberantas habis.
Dengan usaha pengendalian populasi atau tingkat kerusakan karena OPT ditekan serendah
mungkin sehingga secara ekonomis tidak merugikan (Djojosumarto, 2004).
Sebenarnya
keberadaan hama tanaman
di areal pertanian merupakan akibat dari ulah manusia itu sendiri.
Perubahan ekosistem hutan menjadi areal pertanian adalah salah satu penyebab
utamanya. Prinsipnya jika ekosistem tetap terjaga seimbang seperti ekosistem
hutan, tidak aka nada organisme yang disebut sebagai pengganggu atau perusak
tanaman. Di ekosistem hutan, setiap organisme berada dalam jumlah yang
seimbang dengan organisme lain yang menjadi musuhnya atau pemangsanya sehingga
tidak terdapat satu organisme yang populasinya terlalu besar yang bias menjadi
pengganggu atau perusak bagi tanaman. Masalah serangan hama tanaman merupakan
penghambat utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Diperkirakan
sepertiga dari pertanian dunia telah dirusak oleh lebih dari 20.000 spesies
hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Kerusakan terjadi, baik di
lapangan pada saat proses budidaya maupun digudang penyimpanan. Kondisi
tersebut secara nyata berpengaruh pada pendapatan petani dan penyedian pangan
dunia (Arief, 1994).
Serangga
(Insecta) adalah kelompok utama dari
hewan beruas (Arthropoda) yang
berkaki enam. Karena itulah mereka disebut Hexapoda.
Serangga ditemukan hampir semua lingkungan kecuali dilautan. Kajian mengenai
kehidupan serangga disebut entomologi, dan ahli tentang ilmu serangga disebut
entomologis (Nonadita, 2007).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui dan mengenali berbagai jenis hama serta dapat mengetahui gejala yang
disebebkan oleh hama tersebut.
BAHAN
DAN METODE
Bahan
dan Alat
Bahan
Bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah hama
seperti ulat plutela (Plutella
xylostella), ulat
grayak
(Spodoptera spp), ulat penggulung daun pisang (Erionata
tharax) dan mencit
putih (Mus
musculus).
Alat
Alat-alat
yang digunakan pada praktikum ini adalah buku gambar, alat tulis, serta pewarna
untuk mewarnai gambar hasil identifikasi.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari kamis tanggal 17
April 2014 pada pukul
16.00-18.00 WITA, di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.
Prosedur Kerja
1. Mendengarkan
instruksi yang diberikan asisten dan dosen pembimbing praktikum.
2. Mengamati
bagaimana prilaku hama tersebut.
3. Menggambarkan
jenis-jenis hama
yang telah diamati beserta hasil pengamatannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka di dapat data
sebagai berikut:
Gambar
1. Ulat plutela (Plutella xylostella).
Gambar
|
Keterangan
|
|
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Y ponomeutidae
Genus : Plutella
Spesies : P. Xylostella
Ciri-ciri :
1.
Menyerang
pada daun kubis dan hanya meninggalkan tulang daun saja
2.
Tanaman
inangnya daun kubis
3.
Termasuk
oligofag
|
Gambar 2. Ulat grayak (Spodoptera spp).
Gambar
|
Keterangan
|
|
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Genus : Spodoptera
Spesies : Spodoptera exigua
Ciri-ciri :
1.
Menyerang
daun sawi, yang terisa hanya tulang daunnya saja
2.
Termasuk
polifag
3.
Tanaman
inangnya daun sawi, padi, brokoli, dan hampir ada di semua tanaman
|
Gambar 3. Ulat
penggulung daun pisang (Erionata tharax).
Gambar
|
Keterangan
|
|
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Hespiredae
Genus : Erionata
Spesies : Erionata tharax
Ciri-ciri :
1.
Menyerang
daun pisang dengan cara menggulung daun untuk melindungi diri dan sebagai
tempat tinggalnya.
2.
Tanaman
inangya daun pisang.
3.
Termasuk
monofag
|
Gambar 4. Mencit
putih (Mus musculus).
Gambar
|
Keterangan
|
|
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Sub Kelas : Theria
Ordo : Rodentia
Sub ordo : Myomorpha
Family : Muridae
Sub family : Murinae
Genus : Mus
Spesies : Mus Musculus
Ciri-ciri :
1.
Menyerang
semua jenis tanaman.
2.
Mencit
yang telah dewasa dan siap kawin mempunyai bobot jantan 28 gram dan bobot
betina 20-25 gram.
3.
Perbedaan
mencit jantan yaitu adanya testis sedangkan mencit betina tidak.
|
Pembahasan
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah jenis-jenis hama yang mengganggu
tanaman budidaya karena dapat merusak
hasil tanaman budidaya.
Ulat
Plutella (Plutella xylostella L.)
merupakan hama oligofag yang menyerang 2 tanaman inang yaitu kubis dan lobak.
Ulat ini menyerang permukaan daun dan melubangi daging daun. Gejala serangan
yang khas adalah daun belubang-lubang seperti jendela yang menerawang dan
tinggal urat-urat daunnya.
Ulat
Grayak (Spodoptera spp) merupakan
hama polifag yang menerang lebih dari dua tanaman inang. Tanaman yang diserang
yaitu padi, sawi, maupun brokoli. Ulat yang kecil memakan daun-daun yang
berumur muda sedangkan ulat-ulat dewasa menghancurkan seluruh tanaman dalam
waktu yang relatif singkat.
Ulat
penggulung daun (Erionata tharax)
merupakan hama monofag yang menyerang satu jenis tanaman inang saja yaitu
tanaman pisang. Larva dari ulat ini memotong miring tepi daun tanaman, lalu
menggulungnya dan memakannya hingga habis. Sebelum itu dan terkoyak dan
menggulung. Pada tingkat serangan tinggi, daun akan habis dan yang tertinggal
hanya tulang daun penih dengan gulungan.
Mencit
putih (Mus musculus) merupakan hama
polifag yang menyerang lebih dari dua tanaman inang yaitu padi, gandum, jagung,
dan lain-lain. Bagian tumbuh yang diserang tidak hanya biji-bijian tetapi juga
batang tumbuhan muda. Tikus membuat lubang-lubang pada pematang sawah dan
sering berlindung di semak-semak. Tikus merupakan hewan pengerat yaitu dengan
cara menggit bagian tanaman dengan menggunakan gigi-giginya yang tajam.
Pengendalian
ulat kubis dapat dilakukan dengan cara mekanis, kimiawi dengan insektisida
kimia sintetik selektif maupun insektisida nabati, pola bercocok tanam
(tumpangsari, rotasi, irigasi, penanaman yang bersih). Pengendalian hama ulat grayak dengan pengaturan cara
bercocok tanam, cara fisik dan mekanis, dengan cara musuh alami dan penggunaan
insektisida. Pengendalian ulat penggulung daun pisang adalah dengan cara
memotong daun pisang yang terserang dan memusnahkan atau mematikan ulat yang
ada didalamnya. Untuk pengendalian hama mencit atau tikus dapat dilakukan
dengan cara musuh alami dan dengan cara memberi pestisida (rodentisida).
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum ini, dapat di
simpulkan bahwa :
1. Hama yang tergolong dalam monofag yaitu ulat penggulung
daun pisang.
2. Hama yang tergolong oligofag yaitu ulat plutella.
3. Hama yang tergolong poligofag yaitu ulat grayak dan
mencit putih.
4. Cara penggendalian hama secara umum yaitu dengan cara
pengendalian hama secara terpadu, cara ini adalah dengan membasmi seluruh hama,
tetapi tidak hanya mengurangi jumlah hama dalam taraf toleransi.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus,
Nurariaty. 2008. Identifikasi Hama
Tanaman. Jurusan hama dan penyakit
tanaman Fakultas Pertanian-Universitas
Hasanuddin. Makassar
Arief, arifin.
1994. Perlindungan Tanaman Hama Penyakit dan Gulma. Usaha Nasional. Surabaya
Nonadita, 2007. Ordo-ordo serangga. Bima Aksara, Jakarta
Sastrosiswojo
S, Setiawati W. 1993. Biology and control of Crocidolomia binotalis in Indonesia Bandung: Balithor
Lembang. (9) Hlm 81-87.