Selasa, 29 April 2014

Laporan Gerak Pada Tumbuhan

GERAK PADA TUMBUHAN
 ( Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan)













                                                                                                                      



Oleh
ALEX RISANDI
E1A213045
Kelompok V








PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................ ............... i
DAFTAR TABEL................................................................................................... ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................. .............. 1
Tujuan.............................................................................................. .............. 2
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... .............. 3
BAHAN DAN METODE....................................................................................... 7
Bahan dan Alat............................................................................................... 7
Bahan........................................................................................ .............. 7
Alat.......................................................................................................... 7
Waktu dan Tempat......................................................................................... 7
Prosedur Kerja.......................................................................................          8
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 9
Hasil................................................................................................................ 9
Pembahasan.................................................................................................. 11
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 11
Kesimpulan...................................................................................... ............ 14
Saran................................................................................................ ............ 14
DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR TABEL
Nomor                                                                                                                  Halaman
1. Hasil pengamatan..........................................................................               9


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan aktivitas hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif. Selain itu gerak pada tumbuhan merupakan respon terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan (Kadaryanto, 2000).
Gerak pada tumbuhan biasanya sangat lambat sehingga tidak terlihat oleh mata. Gerak pada tumbuhan tidak seperti pada hewan. Hewan dapat berpindah tempat dari suatu tempat ke tempat lainnya. Sedangkan tumbuhan tetap berada ditempat tumbuhan. Meskipun tidak memiliki system saraf seperti hewan, tumbuhan memiliki kemampuan menjawab atau menanggapi rangsangan walaupun lambat. Kemampuan menanggapi rangsangan atau memberi reaksi terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Jadi, gerak pada tumbuhan biasanya terjadi karena rangsangan dari luar. Proses tumbuh dari tumbuhan juga merupakan gerak pada tumbuhan (Mikrajuddi, 2006).
Arah gerak pada tumbuhan ada yang ditentukan oleh rangsangan (menuju atau menjauhi sumber rangsang) dan ada yang tidak ditentukan oleh rangsangan. Umumnya gerak pada tumbuhan berdasarkan penyebabnyadapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu higroskopik dipengaruhi oleh kadar air, gerak elsionom dipengaruhi oleh rangsangan luar sedangkan gerak endonom/otonom disebabkan oleh rangsangan yang diduga berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri (Ferdinand, 2003).
Pergerakan Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu mendekati atau menjauhi arah rangsangan.  Pergerakan dipengaruhi oleh faktor rangsangan luar seperti cahaya, sentuhan dan gravitasi bumi serta dalam bagian tumbuhan sendiri seperti pergerakan sitoplasma sel. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh panjang gelombang, durasi, intensitas, dan arah datangnya sinar cahaya.  Secara fisiologis, cahaya mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung bagi tubuh tanaman. Pengaruhnya pada metabolisme secara langsung melalui fotosintesis, sedangkan pengaruh tidak langsungnya melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang merupakan respon metabolik dan lebih kompleks (Franklin,1991).

Tujuan
            Untuk mengetahui beberapa macam gerak pada tumbuhan sesuai dengan karakteristik tanaman tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA
            Berdasarkan sumber rangsangan gerak, gerak pada tumbuhan dibedakan atas tiga macam, yaitu gerak endonom, gerak higroskopik, dan gerak esinom. Gerak endonom merupakan gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan dari luar, misalnya gerak aliran sitoplasma pada tanaman air (hydrilla verticillata). Gerak higroskopik merupakan gerak pada tumbuhan yang terjadi akibat adanya perubahan kadar air pada tumbuhan, misalnya gerak pecahnya kulit buah polong-polongan hingga bijinya terlempar keluar. Gerak esinom merupakan gerak pada tumbuhan yang disebabkan karena adanya rangsangan dari luar (Furqonita,  2006)
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis (Uya, 2010).
Gerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup.  Gerak dapat berupa perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh.  Walaupun tumbuhan tidak memiliki sistem syaraf, namun mempunyai bentuk tubuh yang tersususn atas sel-sel yang saling berdekatan dan berhubungan.  Dinding sel tumbuhan umumnya mengalami penebalan, tetapi ada bagian tertentu dari sel itu  tidak menebal, sehingga seolah-olah ada celah yang disebut noktah.  Melalui celah inilah plasma sel yang satu dengan sel tetangganya yang dihubungkan oleh benang-benang plasma disebut plasmodesmata (Kimball, 1992).
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang mempunyai ciri yaitu pertumbuhan dan bergerak. Banyak spesies yang telah dapat diketahui bahwa tanaman dapat mengatur pemunculan daunnya secara aktif menuju arah datangnya cahaya.  Fenomena inilah yang disebut dengan fototropisme (Kahlen, 2009).
Gerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki makhluk hidup .Gerak dapat berupa perpindahan tempat atau perubahan bentuk tubuh. Gerak pada tumbuhan disebabkan karena rangsangan yang diterima oleh plasmodemata (Kurnadi, 1988). Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu :          
1.      Gerak Endonom
 Gerak Endonom merupakan gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Contoh:
a.       Gerakan protoplasma pada sel daun hidrilla.
b.      Gerak kromosom saat membelah.
c.       Gerak merekahnya kulit polong polongan yang kering.
d.      Gerak membukanya gigi peristom.
2.      Gerak Etionom
Gerak ini terjadi karena adanya rangsangan dari luar seperti suhu, cahaya, gravitasi, sentuhan maupun tiupan angin. Gerak Etionom dibagi menjadi 3 yaitu:

a.       Gerak Tropisme
Tropisme merupakan gerak tumbuhan yang berupa pelengkungan organ tumbuhan menjauhi atau mendekati rangsangan. Gerak ini dibagi menjadi 3 yaitu, Fototropisme (rangsangan cahaya) contoh: membengkoknya tumbuhan ke arah sinar matahari. Geotropisme (rangsangan gravitasi bumi) contoh: Gerak akar tumbuhan. Tigmotropisme (rangsangan sentuhan) contoh: gerak membelit ujung batang.
b.      Gerak Nasti
Merupakan gerak yang dipengaruhi rangsangan dari luar tetapi arah gerak tidak dipengaruhi oleh arah rangsangan. Gerak ini dibagi menjadi 4 yaitu:
·         Tigmonasti (rangsangan sentuhan) contoh: gerak daun putri malu.
·         Niktinasti (gerak tidur tumbuhan) contoh: merunduknya daun famili Leguminosae.
·         Fotonasti (rangsangan cahaya) contoh: mekarnya bunga pukul empat.
·         Nasti kompleks (rangsang cahaya dan unsur kimia) contoh: membuka menutupnya stomata.
c.       Gerak Taksis
Gerak yang terjadi karena rangsangan dari luar dan arah gerak ditentukan oleh arah rangsangan. Gerak ini dibedakan menjadi 2 yaitu:
·         Kemotaksis (rangsanga zat kimia) contoh: gerak lumut saat terjadi fertilisasi.
·         Fototaksis (rangsangan cahaya) contoh: euglena bergerak menuju cahaya

BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Buku
Pensil/polpen

Bahan
1.         Kecambahan durian
2.         Polong bunga merak yang sudah tua yang belum pecah
3.         Tanaman Petai
4.         Tanaman putri Malu
5.         Tanaman Bunga Pukul sembilan
6.        Tanaman yang membelit,  (Kacang Panjang, atau markisa, anggur ataupun sirih belanda)
7.         Tanaman Kacang Hijau

Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 28 Maret 2014 pada pukul 07.30 WITA-selesai Bertempat di Rumbung Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.



Prosedur Kerja
1.        Siapkan peralatan dan bahan yang di perlukan
2.        Lakukan pengamatan sebelum tanaman melakukan gerakan
3.        Gambar saat tanaman belum melakukan gerakan
4.        Gambar saat tanaman telah melakukan gerakan
5.        Catat hasil pengamatan dan masukan kedalam tabel pengamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
No
Keterangan
Sebelum mengalami Pergerakan
Sesudah Mengamai Pergerakan
1.
Kecambah durian merupakan gerak autonom
2.
Polong bunga merak merupakan gerak hidrotropisme
3.
Tanaman petai merupakan gerak niktinasti
4.
Tanaman putri malu merupakan gerak tigmonasti
5.
Tanaman bunga pukul sembilan merupakan gerak fotonasti
6.
Tanaman membelit merupakan gerak tigmotropisme
7
Tanaman kacang hijau merupakan gerak autonom

Pembahasan
Gerak pada tanaman yang kita amati pada praktikum ini adalah kita mengamati tanaman sebelum bergerak dan mengamati tanaman sesudah bergerak pada  tanaman yang diamati geraknya pada praktikum ini terdapat gerak autonom yaitu untuk perkecambahan durian dan tanaman kacang hijau. Gerak hidrotropisme pada polong bunga merak yang sudah tua yang belum pecah. Gerak niktinasti pada tanaman petai. Gerak tigmonasti pada tanaman putri malu. Gerak fotonasti pada tanaman bunga pukul Sembilan. Terakhir adalah gerak tigmotropisme yaitu tanaman yang membelit.
Perkecambahan durian merupakan gerak autonom yaitu gerak yang belum diketahui secara jelas penyebabnya dan mungkin rangsangan yang terjadi didalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Tanaman ini merupakan tipe hipogeal (Hypogeus), di mana munculnya radicula di ikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah.
Polong bunga merak yang sudah tua yang belum pecah merupakan gerak hidrotropisme yaitu gerak yang terjadi karena adanya rangsangan air. Pada percobaan ini terlihat bahwa polong bunga merak yang belum melakukan gerakan masih tertutup namun setelah masuknya air kedalam polong akhirnya polongnya terbuka dan menyebabkan adanya gerakan pada polong bunga merak tersebut.
Tanaman putri malu melakukan gerak tigmonasti yaitu gerak yang terjadi karena adanya rangsangan. Terlihat dari gambar tersebut putri malu sebelum adanya rangsangan daunnya membuka lebar namun setelah ada rangsangan daunnya menutup itu menyebabkan putri malu melakukan gerak tigmonasti.
Tanaman bunga pukul Sembilan melakukan gerak fotonasti yaitu gerak nasti yang disebakan oleh rangsangan cahaya. Gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti disebabkan oleh perubahan turgor pada jaringan di tulang daun.  Itulah sebabnya mengapa bunga pukul sembilan terlihat kuncup pada pagi ataupun sore namun pada pukul sembilan pagi bunga tersebut mekar karena rangsangan cahaya pada pukul sembilan pagi, ini menyebkan bunga pukul sembilan melakukan gerak fotonasti.
Tanaman yang membelit yaitu pada tanaman kacang panjang melakukan gerak tigmotropisme. Gerak tigmotropisme adalah gerak yang terjadi akibat rangsangan sentuhan yang terjadi pada tanaman atau tumbuhan yang pemanjat atau penjalar. 
 Perkecambahan kacang hijau merupakan gerak autonom yaitu gerak yang belum diketahui secara jelas penyebabnya dan mungkin rangsangan yang terjadi didalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Tanaman ini merupakan tipe hipogeal (Hypogeus), di mana munculnya radicula di ikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon tetap berada di dalam kulit biji di bawah permukaan tanah.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.       Tumbuhan melakukan gerak, gerak pada tumbuhan ditunjukkan oleh gerakan organ yang merupakan respon tumbuhan terhadap rangsang dari luar.
2.       Gerak autonom yaitu untuk perkecambahan durian dan tanaman kacang hijau. Gerak hidrotropisme pada polong bunga merak yang sudah tua yang belum pecah. Gerak niktinasti pada tanaman petai. Gerak tigmunasti pada tanaman putri malu. Gerak fotonasti pada tanaman bunga pukul Sembilan. Gerak tigmotropisme yaitu tanaman yang membelit.

Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum para praktikan lebih memperhatikan materi yang diberikan oleh para asisten praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand, Fiktor. 2003. Praktis Belajar Biologi. Grafindo, Yogyakarta.

Franklin, G. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.  UI Press : Jakarta.

Furqonita, D. 2006.  Seri Ipa Biologi Smp Kelas VII. Yudhistira Ghalia Indonesia: Jakarta.

Mikrajuddin, dkk. 2006. IPA Terpadu Jilid 2A. Gramedia, Jakarta.

Kadaryanto. 2000. Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan. Yudhistira Ghalia Indonesia. Jakarta.

Kahlen. 2009. Modeling leaf phototropism in a cucumber canopy : Germany.

Kimball, J. W. 1992. Biologi, edisi ke-5, jilid 2.  Erlangga : Jakarta.

Kurnadi, K.A. 1988. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jurdik Biologi-FPMIPA. Bandung.

Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar