MENGHITUNG
KOLONI BAKTERI DENGAN
MENGGUNAKAN
COLONY COUNTER
(Laporan Praktikum Mikrobiologi)
Oleh :
ALEX RISANDI
E1A213045
Kelompok I
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAHAN DAN METODE....................................................................................... 7
Alat dan Bahan............................................................................................... 7
Alat........................................................................................... .............. 7
Bahan....................................................................................................... 7
Waktu dan Tempat......................................................................................... 7
Prosedur Kerja................................................................................................ 7
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 9
Hasil................................................................................................................ 9
Pembahasan.................................................................................................... 9
KESIMPULAN..................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Hasil pengamatan perhitungan koloni bakteri.................................... .............. 9
PENDAHULAN
Latar
Belakang
Perhitungan
bakteri adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada suatu media
pembiakan. Secara mendasar ada dua cara penghitungan bakteri, yaitu secara
langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan
secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu
bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkanperhitungan
secara tidak langsung hanya mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viable
count). Dalam pelaksanaannya ada beberapa cara yaitu perhitunganpada
cawan petri (total plateco unt/TPC), perhitungan melalui pegenceran,
Perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode),calorimete /cara
kekeruhan atau turbidimetri (Hadietomo, 1990).
Perhitungan
jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji kualitatif
koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji kuantitatif,
bisa dengan metode MPN), uji penguat dan uji pelengkap. Waktu, mutu sampel,
biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif
koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan metode cawan petri
(metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa
setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan
suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel)
seperti yang dilakukan pada percobaan ini (Dwidjoseputro, 1994).
Pada
tiap perhitungan bakteri ketepatan berkurang dengan meningkatnya konsentrasi
sel-sel. Begitu halnya bila jumlah yang dihitung terlalu kecil. Bahan yang
mengandung sejumlah bakteri (kira-kira lebih dari 104/ml) biasanya diencerkan
dari 1:105 atau lebih tergantung pada bahan pemeriksaan atau metode hitung,
sehingga hasil hitungan yang diperoleh dapat diandalkan dan memudahkan
perhitungan. Perhitungan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu perhitungan
secara langsung dan perhitungan secara tidak langsung (Ali, 2005.).
Menurut
Hadietomo (1990) menyatakan bahwa perhitungan secara tidak langsung dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1.
Penentuan volume
total
Cara
ini adalah semacam modifikasi penentuan hematokrit pada pengukuran volume total
butir-butir darah, misalnya 10 ml biakan dimasukkan ke dalam tabung reaksi
khusus (tabung hopklins) yang bagian bawahnya berupa silinder dan bergaris
ukuran.
2.
Metode
turbidometri
Teknik
ini sudah dipakai sebagai cara mengukur keker han suspensi atas dasar
penyerapan dan pemencaran cahaya yang dilintaskan, sehingga yang mengandung
lebih dari 107-108 sel/ml, tampak lebih keruh oleh mata telanjang. Suatu volume
biakan yang telah ditakar ditempatkan dalam tabung khusus yang jernih dengan diameter
tertentu.
Prinsip
dari perhitungan metode hitungan cawan adalah bila sel mikroba yang masih hidup
ditumbuhkan pada medium, maka mikroba tersebut akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan kemudian dapat dihitung tanpa
menggunakan mikroskop. Metode hitungan cawan dibedakan atas dua cara, yaitu
metode tuang (pour plate) dan metode permukaan (surfacelspread plate). Pada
metode tuang, sejumlah sampel (1 ml atau 0,1 ml) dari pengenceran yang
dikehendaki dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian ditambhkan agar-agar cair
yang steril yang telah didinginkan (47-50oC) sebanyak 15-20 ml dan digoyangkan
supaya sampelnya menyebar. Metode ini merupakan cara yang paling sensitif untuk
menentukan jumlah jasad renik, dengan alasan :
1.
Hanya sel
mikroba yang hidup yang dapat dihitung
2.
Beberapa jasad
renik dapat dihitung sekaligus
3.
Dapat digunakan
untuk isolasi dan identifikasi mikroba, karena koloni yangterbentuk mungkin
berasal dari mikroba yang mempunyai penampakan spesifik.
Selain
keuntungan-keuntungan tersebut di atas, metode hitungan cawan juga memiliki
kelemahan sebagai berikut :
1.
Hasil
perhitungan tidak menunjukkan hasil yang sebenarnya, karena beberapa sel yang
berdekatan mungkin membentuk koloni.
2.
Medium dan
kondisi inkubasi yang berbeda mungkin menghasilkan jumlah yang berbeda pula.
3.
Mikroba yang
ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan membentuk koloni yang
kompak, jelas, dan tidak mnyebar.
4.
Memerlukan
persiapan dan waktu inkubasi relatif lama sehingga pertumbuhan
koloni dapat dihitung.
Metode
perhitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang hidup dapat
berkembang menjadi koloni. Jadi jumlah koloni yang muncul pada cawan adalah
indeks bagi jumlah mikroorganisme yang terkandung dalam sampel. Teknik yang
harus dikuasai dari metode ini adalah mengencerkan sampel dan mencawankan hasil
pengenceran tersebut. Setelah inkubasi, jumlah semua koloni diamati untuk
memenuhi persyaratan statistik. Cawan yang dipilih untuk menghitung koloni
adalah cawan yang mengandung antara 30 sampai 300 koloni. Organisme yang
terdapat dalam sampel asal ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni yang
terbentuk dengan faktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan (Waluyo, 2007).
Salah
satu metode cepat yang digunakan untuk menghitung massal sel adalah melalui
perhitungan kekeruhan (turbidity). Kekeruhan dapat diukur dengan menggunakan
fotometer atau spertofotometer. Pengukuran kekeruhan ini didasarkan atas
pertikel-pertikel kecil yang menyebarkan cahaya lengsung secara propisional
(sampai batas-batas tertentu) dengan konsentrtasinya. Zat cahaya melewati
tabung yang berisi suspensi mikroba, maka cahaya akan dihamburkan (Pelczar,
1989).
Ada
dua Metode plate count yang sering digunakan, yaitu metode sebaran dan metode
tuang. Asumsi digunakannya metode ini adalah bahwa setiap satu sel mikroba
dapat tumbuh dan akhirnya membentuk satu koloni yang dapat dilihat dengan kasat
mata. Pada metode sebaran, volume yang dibutuhkan adalah 0.1 ml agar sampel
tersebut sapat tersebar, terendam, dan teresap. Karena jika lebih, maka sampel
akan mengendap dan mengumpul sehingga menyulitkan dalam perhitungan (Ali, 2005).
Menurut
Waluyo (2007), menyatakan bahwa perhitungan langsung dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1.
Perhitungan sel
langsung
Cara
ini menggunakan bilik hitung (hemoci tometer) yang menghasilkan hitungan total,
karena semua sel terhitung, baik sel yang hidup maupun sel yang mati. Karena
bakteri itu kecil, maka perhitungan yang dilakukan secara statistik dapat
diterima, namun harus dibuat suspensi sekurang-kurangnya 107 / ml.
2.
Menghitung
dengan alat penghitung elektronik
Dengan alat ini
dapat dihitung beribu-ribu bakteri dalam beberapa detik. Penggunaan alat ini
banyak didasarkan atas kerja dengan lobang pengintai elektronik (dapat disamakan
dengan mata elektronik) kerjanya tergantung pada interupsi dari berkas cahaya
elektronik yang melintasi suatu ruang antara dua ruang elektron yang berdekatan
letaknya. Tiap partikel yang karena perbedaan kkonduktivitas sel dan cairan.
Interupsi ini dicetak oleh suatu alat secara elektris.
3.
Menghitung
dengan filter membrane
Contoh cairan yang disaring dan ditakar
dengan filter steril yang terbuat dari membran berpori. Bakteri yang tertahan
oleh filter itu kemudian dihitung langsung. Dalam hal ini banyak bakteri dalam
cairan tersebut tidak boleh terlalu banyak dan tersebar rata.
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk
mengetahui jumlah koloni bakteri dalam cawan petri dengan menggunakan colony
counter.
BAHAN DAN
METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah media yang
berisi koloni bakteri
Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Colony counter
untuk melihat jumlah koloni dan alat tulis.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan
pada hari Senin, 8 Desember 2014 pada pukul 13.15–15.15 WITA, di Laboratorium Fitopatologi
Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Prosedur
kerja
Adapun
prosedur yang harus dilakukan pada praktikum kali ini, diantaranya sebagai
berikut:
1. Pilihlah cawan yang jumlah koloninya
antara 30-300.
2. Letakkan cawan yang dipilih pada
alat penghitungan colony counter.
3. Hitunglah jumlah oloni bakteri
(perhitungan dapat dilakukan dengan meletakkan cawan secara terbalik atau tutup
cawan dibuka).
4. Manfaat garis tebal pada dasar
berpola kotak-kotak itu sebagai pedoman.
5. Dengan alat perhitungan mekanis
ditangan, hitunglah jumlah koloni pada baris teratas, lalu dari kiri kekanan
pada baris dibawahnya dan seterusnya.
6. Untuk menghindarkan dilakukannya
penghitungan koloni secara 2 kali, hitunglah hanya koloni-koloni yang terletak
dari kiri di atas garis yang membatasi kotak yang koloninya sedang dihitung.
7. Kalkulasikan jumlah organisme per ml
biakan dengan cara mengalikan jumlah koloni yang terhitung dengan faktor
pengencerannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil pengamatan
perhitungan koloni bakteri.
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
|
Media hasil
pengenceran yang berisi koloni bakteri.
|
2.
|
|
Proses
perhitungan jumlah koloni bakteri menggunakan colony counter
|
Pembahasan
Pada praktikum menghitung koloni bakteri yang
pertama kali dilakukan adalah mengetahui cara kerja alat yang akan dipakai
menghitung koloni bakteri yaitu colony counter. Cara kerja alat tersebut yaitu
yang pertama kali dilakukan adalah menghidupkan alat tersebut, kemudian cara
memasukkan media kedalam alat penghitung koloni yaitu dibalik, setelah itu cara
menghitungnya adalah dengan menghitung dari kiri kekanan dimulai dari atas
sampai bawah dengan memanfaatkan garis tebal pada dasar berpola kotak-kotak itu
sebagai pedoman. Media yang digunakan kelompok kami adalah media dengan
pengenceran 10-10.
Setelah
dilakukan penghitungan dengan menggunakan alat colony counter maka didapatkan
hasil sebanyak 186 koloni. Selanjutnya dikalkulasikan dengan mengggunakan rumus
Keterangan :
Fp =
faktor pengenceran
Sinokulan =
larutan pengenceran yang di ambil.
Perhitungan jumlah koloni bakteri :
Diketahui : Skoloni
= 186
Fp =
10-10
Inokulan
= 0,1
Jawaban :
Ssel =
186 x
1 x 1
10-10 0,1
= 186
x 1 x
10
10-10
= 186 x 1011
Cfu/ml atau
= 186.000.000.000.000.00
Cfu/ml
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Perhitungan bakteri adalah suatu cara yang
digunakan untuk menghitung jumlah koloni
bakteri yang tumbuh pada suatu media pembiakan.
2.
Alat yang digunakan
untuk menghitung koloni bakteri adalah
colony counter
3.
Rumurs yang digunakan
untuk menghitung kalkulasi koloni bakteri adalah Ssel =
Skoloni
x 1
x 1
Fp inokulan
4.
Hasil dari perhitungan jumlah koloni bakteri adalahSsel = 186 x 1011
atau 186.000.000.000.000.00
DAFTAR
PUSTAKA
Ali, Alimuddin. 2005.Mikrobiologi Dasar. Makassar : Jurusan
Biologi FMIPA UNM.
Dwidjoseputro,
D. 1994.Dasar dasar mikrobiologi.
Jakarta: Djambatan.
Hadietomo, Ratna.
1990. Mikrobiologi Dalam Praktek.
Jakarta : PT. Gramedia.
Pelezar,1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid II. Jakarta : Universitas Indonesia
Press.
Waluyo, 2007.Mikrobiologi Umum. Makassar : UMM Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar