Selasa, 29 April 2014

Laporan Difusi, Osmosis Dan Imbibisi

DIFUSI, OSMOSIS DAN IMBIBISI
 ( Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan)













                                                                                                                      



Oleh
ALEX RISANDI
E1A213045
Kelompok V








PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL................................................................................................... ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................. .............. 1
Tujuan.............................................................................................. .............. 1
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... .............. 3
BAHAN DAN METODE....................................................................................... 5
Bahan dan Alat............................................................................................... 5
Bahan........................................................................................ .............. 5
Alat.......................................................................................................... 5
Waktu dan Tempat......................................................................................... 6
Prosedur Kerja.......................................................................................          6
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 7
Hasil................................................................................................................ 7
Pembahasan.................................................................................................... 8
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 11
Kesimpulan...................................................................................... ............ 11
Saran................................................................................................ ............ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... ............ 12


DAFTAR TABEL
Halaman
1.        Data benih sebelum direndam dan setelah direndam....................................... 7
2.        Selisih berat setelah benih direndam................................................................. 7


PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi kebagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradient konsentrasi. Didusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi (Suyitno, 2011).
            Osmosis adalah proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) kedaerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermeabel. Membran semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut didalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedangkan tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor (Riyanto, 1990).
            Imbibisi adalah penyusupan atau peresapan air kedalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Sebagai contoh masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam. Ada banyak hal yang merupakan proses penyerapan air yang terjadi pada makhluk hidup, penyerapan air dari dalam tanah oleh akar tanaman. Namun penyerapan yang dimaksudkan disini yaitu penyerapan oleh biji kering. Hal ini banyak kita jumpai di kehidupan kita sehari-hari yaitu pada proses pembibitan tanaman pada, pembuatan kecambah (tauge), biji kacang hijau yang terlebih dahulu direndam dengan air. Pada pristiwa perendaman inilah terjadi proses imbibisi oleh juga memiliki kecepatan penyerapan air yang berbeda-beda untuk setia jenis biji tanaman (Tim Asisten, 2013).

Tujuan
            Mengetahui Difusi, Osmosis dan Imbibisi pada 5 jenis tanaman yaitu Kacang Negara, Kacang Tanah, Kacang Kedelai, Kacang Panjang dan Kacang Buncis.

TINJAUAN PUSTAKA

            Difusi merupakan perpindahan molekul atau ion dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Difusi terjadi semua jenis zat, termasuk gas-gas, ion-ion dan air. Masuknya air dari luar ke jaringan akar juga merupakan peristiwa difusi. Air bergerak dari daerah yang airnya lebih banyak ke daerah yang airnya lebih sedikit. Kandungan air dalam tanah relatif tidak terbatas (potensi air sebesar-besarnya = mendekati 0) dari pada air jaringan akar. Air yang masuk kedalam akar akan mengisi ruang-ruang anatar sel atau masuk kedalam sel. Air dapat masuk kedalam sel-sel akar setelah menembus dinding dan membran sel.  Air yang bergerak menembus membran sel inilah yang disebut osmosis (Suyitno, 2011).
            Osmosis adalah difusi air menembus membran sel atau osmosis adalah perpindahan air dari larutan berkonsentrasi rendah kelarutan berkonsentrasi tinggi melalui selaput semi permeabel. Osmosis berkaitan dengan beberapa keadaan sel tumbuhan. Berdasarkan jalur yang ditempuh air dan garam mineral yang masuk ke akar, pengangkutan air dan garam mineral dibedakan menjadi simplas dan apoplas. Simplas adalah bergeraknya air dan mineral lewar jalur dalam sel, yaitu sitoplasma sel dengan jalan menembus membran plasma. Sedengkan apoplas adalah bergeraknya air lewat jalur luar sel atau lewat dinding-dinding sel (Loveless,1989).
            Banyaknya air yang dihisap selama proses imbibisi umumnya kecil, cepat dan tidak boleh dari 2-3 kali berat kering dari biji. Kemudian pertumbuhan biji tampak terhadap pertumbuhan akar dan sistem yang cepat, lebih luas dan banyak menampung sumber air yang diterima. Ahli fisiologi benih menyatakan ada empat tanah yaitu hidrasi atau imbibisi, selama periode kedua tersebut, air masuk kedalam embrio dan membasahi protein serta koloid lain. Dilanjutkan pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktifitas metabolik selanjutnya pemanjangan sel radikal diikuti munculnya radikula dari biji dan pertumbuhan kecambah selanjutnya (Salisbury dan Ross, 1992).
            Air merupakan 85-95 % berat tumbuhan herbal yang hidup di air. Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya, selain itu air juga diperlukan sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis, dan air dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktifitas katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian. Terdapat lima mekanisme utama yang menggerakan air dari suatu tempat ke tempat yang lain, yaitu melalui difusi, osmosis, tekanan kapiler, tekanan hidrostatik dan gravitasi (Fhon, 1991).

BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
  1. Neraca Analitik
  2. Spatula/senduk
  3. Gelas Ukur
  4. Gelas Plastik (Gelas Pop Ice)
  5. Kertas Label
  6. Tisu
  7. Alat Tulis

Bahan
1.      Garam
2.      Aquades
3.      Kacang Nagara (Vigna unguiculata L. Walp)
4.      Kacang Tanah (Arachis hyogea L)
5.      Kacang Kedelai (Glycine max)
6.      Kacang Panjang (Vigna sinensis)
7.      Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris)



Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 14 Maret 2014 pada pukul 07.30 WITA-selesai dan pemeriksaan hasil yang diamati pada hari Sabtu tanggal 15 Maret 2014 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja
1.        Siapkan 10 gelas plastik.
2.        Masukan air aquades ke dalam masing-masing gelas plastik sebanyak 100 ml
3.        Timbang garam sebanyak 10 gram.
4.        Masukan garam kedalam 5 buah gelas  plastik yang sudah berisi aquades setelah itu aduk sampai tercampur sempurna (Homogen).
5.        Timbang ke 5 benih  macam kacang tersebut sebagai untuk data berat awal dengan jumlah ulangan sebanyak 1 kali untuk tiap benih kacang.
6.        Masukkan tiap benih ke 5 macam kacang tersebut kedalam larutan aquades + garam, setelah itu diberi label.
7.        Masukkan tiap benih ke 5 macam kacang tersebut kedalam larutan aquades murni setelah itu diberi label.
8.        Diamkan benih kacang tadi dalam larutan yang sudah di beri perlakuaan selama 24 jam setelah itu di angkat kemudian kitatiriskan menggunakan tisu.
9.        Menimbang benih 5 macam kacang sesuai perlakuaan untuk mendaptkan data berat akhir benih kemudian yang terakhir mencatat hasil pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Data benih sebelum direndam dan setelah direndam.
No
Benih
Berat awal (gram)
Berat akhir (gram)
Keterangan
Kacang
+
Aquades
Kacang
+
Garam
Kacang
+
Aquades
Kacang
+
Garam
1
Kacang Negara
2,10
2,40
3,85
5,35
Berat bertambah, warna menjadi pucat dan pecah.
2
Kacang Tanah
3,90
2,90
5,60
4,60
Berat bertambah dan kulit keriput.
3
Kacang Kedelai
1,80
1,80
5,05
3,85
Berat bertambah, warna menjadi kuning dan pecah.
4
Kacang Panjang
1,8
1,5
3,30
5,10
Berat bertambah warna tetap.
5
Kacang Buncis
1,4
1,4
2,95
2,95
Berat bertambah, warna hitam gelap.

Tabel 2. Selisih berat setelah benih direndam.
No
Benih
Berat akhir-Berat awal
Keterangan
Kacang
+
Aquades
Kacang
+
Garam
1
Kacang Negara
3,85-2,10=1,75
5,35-2,40=2,95
Struktur keras menjadi lembek.
2
Kacang Tanah
5,60-3,90=1,7
4,6-2,90=1,7
Direndam dalam air garam warnanya coklat kepucatan.
3
Kacang Kedelai
5,05-1,80=3,25
3,85-1,80=2,05
Berat benih setelah direndam semakin besar.
4
Kacang Panjang
3,30-1,8=2
5,10-1,5=3,6
Benih membesar dan ada garis keriput.
5
Kacang Buncis
2,95-1,4=1,55
2,95-1,4=1,55
Benih bertambah kencang dan panjang.

Pembahasan
            Pada praktikum yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa pada kacang-kacangan memiliki berat awal dan berat akhir yang berbeda-beda setelah diberi perlakuan yang berbeda. Berat kacang yang ditambahkan aquades dan yang ditambahkan garam akan berbeda hasilnya. Dari berat yang diberi aquades berat akhirnya berselisih dengan berat awalnya begitu pula yang diberi tambahan garam. Itulah pada kejadian ini terjadi proses difusi, osmosis dan imbibisi.
Proses penyerapan air oleh biji yaitu mula-mula adanya proses perpindahan molekul air dari dalam aquades yang berkonsentrasi tinggi ke dalam biji yang berkonsentrasi rendah. Air yang masuk kedalam sel-sel biji setelah air menembus dinding dan membran sel. Air yang bergerak menembus membran sel inilah yang disebut osmosis. Dan air tadi terus bergerak mengisi ruang-ruang antar sel dan sel sehingga menyebabkab air masuk kedalam embrio dan membasaho protein serta koloid lain. Dilanjutkan pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktifitas metabolik dan biji menjadi mengembang serta pecah.
            Pada kacang negara yang ditambahkan air aquades dengan berat awal 2,10 dan air garam berat akhir 3,85 gram, kacang yang direndam air garam berat awalnya 2,40 dan berat akhirnya 5,35. Selisih beratnya diperoleh dari hasil pengurangan berat akhir dan berat awal, kacang yang direndam dengan aqudaes diperoleh hasil 3,85-2,10=1,75, dan yang direndam dengan air garam 5,35-2,40=2,95. Sehingga kacang negara tersebut memiliki pertambahan berat, warna pucat dan pecah, strukturnya berubah menjadi lembek yang asal mulanya berstrukut keras.
            Pada kacang tanah yang ditambahkan air aquades berat awalnya 3,90 dan ditambah air garam berat awalnya 2,90 gram, berat akhir yang direndam dengan aqudes 5,60 dan yang direndam dengan air garam 4,60, sehingga diperoleh hasil pengurangan berat akhir dan berat awal yang direndam aquades 5,60-3,90=1,7, dan yagn direndam dengan air garam 4,6-2,90=1,7. Kacang tanah tersebut beratnya bertambah dan kulit menjadi keriput, struktur direndam dalam air garam warnanya coklat kepucatan.
            Pada kacang kedelai yang ditambahkan air aquades berat awalnya 1,80 dan ditambahkan air garam berat awalnya 1,80, berat akhir yang direndam air aquades 5,05 dan yang direndam air garam berat akhirnya 3,85, sehingga diperoleh hasil pengurangan yang direndam aquades 5,05-1,80=3,25 dan yang direndam air garam 3,85-1,80=2,05. Kacang tanah tersebut beratnya bertambah, warna menjadi kuning dan pecah, berat benih setelah direndam semakin besar.
            Pada kacang panjang yang ditambahkan air aquades berat awalnya 1,8 dan yang ditambahkan air garam beratnya 1,5, berat akhir yang direndam air aquades adalah 3,30 dan yang direndam air garam 5,10, sehingga diperoleh hasil pengurangan berat akhir dan berat awal yaitu yang direndam aquades 3,30-1,8=2 dan yang direndam air garam yaitu 5,10-1,5=3,6. Kacang panjang tersebut berat bertambah warna tetap, struktur benih membesar dan ada garis keriput.
            Pada kacang buncis yang ditambahkan air aquades berat awalnya 1,4 dan yang direndam air garam 1,4, berat akhir yang direndam air aquades menjadi 2,95 dan yang direndam air garam 2,95, sehingga diperoleh hasil pengurangan berat akhir dikurang berat awal yang direndam aquades 2,95-1,4=1,55 dan yang direndam air garam 2,95-1,4=1,55. Kacang tersebut beratnya bertambah dan warnanya menjadi hitam gelap, strukturnya benih bertambah kencang dan panjang. Kacang buncis yang sama-sama direndam air aquades dan yang direndam air garam hasil akhirnya tetap sama.
Pada hasil pengamatan ini, air aqudes dan larutan gram berpengaruh terhadap proses difusi, osmosis dan imbibisi. Pada perendaman dengan air aquades penambahan berat biji lebih besar dibandingkan perendaman mengunakan larutan garam, hal ini disebabkan karena konsentrasi larutan garam masuk kedalam membran sel biji dan air garam untuk masuk kedalam membran sel biji.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini, dapat disimpulkna bahwa difusi, osmosis dan imbibisi benih kacang-kacangan dapt diketahui dengan cara perendaman. Bertambahnya berat dan berubahnya warna pada biji-biji kecang tersebut menunjukan terjadinya proses imbibisi.

Saran
Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum para praktikan harus lebih teliti agar tidak terjadi kekeliruan pada saat menganalisis data praktikum, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dan akurat.

DAFTAR PUSTAKA
Fhon, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Loveless, A. R. 1989. Penuntun Pelajaran Biologi. Gramedia. Jakarta.

Riyanto, dkk. 1990. Difusi, Osmosis dan Imbibisi. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur. Ujung Pandang.

Suyitno, Drs. 2008. Osmosis dan Penyerapan Zat Pada Tumbuhan. FMIPA UNIY. Bogor

Salisbury, K. B. Dan H.W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.

Tim, Asisten. 2013. Penuntun praktikum Fisiologi tumbuhan. Fakultas Pertanian Universitas Lambung mangkurat. Banjarbaru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar