ABSORBSI AIR DAN TRANSPIRASI
( Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan)
Oleh
ALEX
RISANDI
E1A213045
Kelompok V
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG
MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL................................................................................................... ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
Latar Belakang................................................................................. .............. 1
Tujuan.............................................................................................. .............. 4
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... .............. 5
BAHAN DAN METODE....................................................................................... 7
Bahan dan Alat............................................................................................... 7
Bahan........................................................................................ .............. 7
Alat.......................................................................................................... 7
Waktu dan Tempat......................................................................................... 7
Prosedur Kerja....................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................ 10
Hasil.............................................................................................................. 10
Pembahasan.................................................................................................. 12
KESIMPULAN
DAN SARAN............................................................................ 15
Kesimpulan...................................................................................... ............ 15
Saran................................................................................................ ............ 16
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Hasil
pengamatan berat awal dan akhir pada kacang-kacangan... 10
2.
Hasil pengamatan volume awal dan akhir pada tanaman............. 10
4. Hasil pengamatan
transpirasi........................................................ 11
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Tumbuhan sepanjang
hidupnya secara terus-menerus menyerap air beserta zat-zat hara terlarut
didalamnya dari tanah dan mengangkutnya ke tubuh bagian atas dari tumbuhan
tersebut. Sebagian dari zat tersebut berbentuk gas dari zat-zat yang sebagian
besar berbentuk cairan atau larutan. Zat yang berupa larutan yang berasal dari
tanah sedangkan yang berbentuk gas seperti O2 dan CO2
berasal dari udara. Air yang dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk proses
metabolismenya hanya sebagian kecil saja dan sebagian besarnya air yang diserap
akan menguap.
Setelah tanaman
menyerap unsur-unsur terlarut didalam air (air tanah) dan kemudian diiringi
peristiwa pelepasan uap dari seluruh bagian tanaman dan hilangnya air dari
tubuh tanaman, yang tentunya didahului oleh peristiwa air dari lingkungan
tumbuh tanaman yakni tanah masuk kedalam tubuh tanaman dan hasilnya air dari
tubuh tanaman dikenal dengan istilah transpirasi sedangkan peristiwa penyerapan
unsur-unsur terlarut didalam air tanah disebut absorpsi air.
Absorbsi
Absorpsi adalah
proses penyerapan air dan unsur hara oleh tanaman berupa ion-ion dari tanah ke
dalam sel-sel akar, yang selanjutnya ditranslokasikan melalui jaringan xylem ke
seluruh bagian tumbuhan (Supraptono Djajadirana, 2000).
Proses
masuknya ion-ion kedalam sel-sel akar, sebagai pengganti dari ion-ion yang
keluar dari sel akar disebut dengan pertukaran ion. Masuknya ion-ion yang keluar deri sel akar disebut dengan pertukaran ion. Masuknya
ion-ion ini dipengaruhi oleh antagonism ion, yang berarti bahwa pemasukan ion
yang satu mempengaruhi, bahkan kadang-kadang menentang pemasukan ion jenis lain
(Dwidjoseputro, 1980).
Udara
diperlukan untuk sel-sel akar untuk pernafasan, dan hasil pernafasan adalah
energi. Energi ini digunakan diantaranya untuk memasukkan ion-ion yang harus
mengatasi tingkat konsentrasi yang lebih tinggi. Jelas bahwa factor hidup
berperan penting dalam melakukan absorpsi air (Dwidjoseputro, 1980).
Transpirasi
Hilangnya air dari tubuh tumbuhan sebagian besar
melalui permukaan daun yang disebut sebagai transpirasi. Transpirasi dapat
terjadi melalui kutikula, stomata dan lentisel. Jumlah air yang dikeluarkan
melalui transpirasi pada setiap tumbuhan tidak sama dan tergantung dari banayak
faktor. Transpirasi dipengaruhi baik oleh faktor luar maupun faktor dalam.
Faktor luar antara lain radiasi, temperatur, kelembaban, tekanan udara, angin
dan kadar air dalam tanah. Faktor dalam antara lain ukuran daun, tebal tipisnya
daun, keadaan permukaan daun (ada tidaknya lapisan lilin, banyalk sedikitnya
bulu), serta jumlah dan letak stomata pada permukaan daun (Ismail, 2011).
Transpirasi mempunyai arti penting bagi tanaman.
Transpirasi pada dasarnya suatu penguapan air yang membawa garam-garam mineral
dari dalam tanah. Transpirasi juga bermanfaat di dalam hubungan penggunaan
sinar matahari, kenaikan temperature yang diterima tanaman digunakan untuk
penguapan air (Dwidjoseputro, 1989).
Transpirasi
dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan tempatnya, yaitu transpirasi kutikula,
transpirasi lentikuler, transpirasi stomata. Hampir 97% air dari tanaman hilang
melalui transpirasi stomata (Heddy, 1990).
Menurut
(Salisbury & Ross, 1992) proses transpirasi pada dasarnya sama dengan
proses fisika yang terlibat dalam penguapan air dari permukaan bebas. Dinding
mesofil basah yang dibatasi dengan ruang antar sel daun merupakan permukaan
penguapan. Konsentrasi uap air dalam ruang antar sel biasanya lebih besar dari
pada udara luar. Manakala stomata terbuka, lebih banyak molekul air yang akan
keluar dari daun melalui stomata dibandingkan dengan jumlah yang masuk per
satuan waktu, dengan jumlah yang masuk per satuan waktu, dengan demikian
tumbuhan tersebut akan kehiangan air.
Kegiatan
transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun faktor luar.
Faktor dalam,
antara lain
-
Besar kecilnya
daun.
-
Tebal tipisnya
daun.
-
Berlapis lilin
atau tidaknya permukaan daun.
-
Banyak
sedikitnya bulu pada permukaan daun.
-
Banyak
sedikitnya stomata.
-
Bentuk dan letak
stomata
Faktor luar,
antara lain:
-
Kelembaban.
-
Suhu.
-
Cahaya.
-
Angin.
-
Kandungan Air
Tanah.
Tujuan
Untuk mengamati dan mengetahui terjadinya
transpirasi pada tanaman muda yang ditumbuhkan pada media percobaan (Polybag).
TINJAUAN
PUSTAKA
Transpirasi merupakan proses
hilangnya air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap air. Teori apapun yang
menejelaskan gerak ke atas air dalam xylem harus memperhatikan volume air yang
diangkut serta kecepatannya. Misalnya teori vital yang menyebutkan bahwa
perjalanan air hanya dapat terlaksana karena pertolongan sel-sel hidup, dalam
hal ini adalah sel parenkim kayu dan sel jari-jari empulur yang ada di sekitar
xylem (Dwijoseputro.1994)
Di samping mengeluarkan air dalam
bentuk uap air, tumbuhan dapat pula mengeluarkan
air dalam bentuk tetesan air yang prosesnya disebut gutasi dengan melalui
alat yang disebut hidatoda, yaitu suatu lubang yang terdapat pada ujung urat
daun yang sering kita jumpai pada spesies tumbuhan tertentu (Sastramihardja,
1996).
Transpirasi yang berlangsung
memberikan beberapa manfaat, yaitu menyebabkan terjadinya daya isap daun
sehingga terjadi transport air di batang, membantu penyerapan air dan zat hara
oleh akar, mengurangi air yang terserapsecara berlebihan, Mempertahankan
temperatur yang sesuai untuk daun,mengatur fotosintesis dengan menbuka dan
meututupnya stomata. Absorbsi air akan ditentukan oleh beberapa faktor antara
lain, tekanan air, kapilaritas, tingkataktifitas kehidupan daya hisap daun
(Soerodikosoemo, 1993).
Perjalanan air di dalam tanaman akan terlaksana karena bantuan sel-sel
hidup, dalam hal ini adalah sel-sel parenkim kayu dan sel-sel jari-jari empulur
yang ada disekitar xilem. Xilem adalah jaringan tanaman yang berupa pipa
kapiler yang berhubungan satu dengan yang lain yang membawa air dan mineral
secara vertikal. Hanya xilem yang dekat dengan kambium saja yang digunakan
untuk mentransportasikan air dari akar sampai ke ujung batang. Kecepatan perjalananzat
terlatur melaui xilem itu sangat dpengaruhi oleh kegiatan transpirasi,
sedangkan perjalanan zat laut melalui floem itu pun sangat terpengaruhi oeh
kegiatan transpirasi fotosintesis (Kasiono, 2009).
BAHAN DAN METODE
Bahan
Bahan-bahan
yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah air, kacang nagara (Vigna unguiculata L. Walp), kacang tanah (Arachis hypogaea L.), kacang kedelai (Glycine
max), kacang buncis (Phaseolus
vulgaris), kacang hijau (Phaseolus
radiates), kacang panjang (Vigna
sinensis), mentimun (Cucumis
sativus), jagung (Zea mays).
Alat
Alat-alat
yang digunakan pada praktikum ini adalah polybag, gabus, gelas plastic, neraca
analitik, karet gelang, alat tulis, dan plastik gula.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pada
pukul 11.00 WITA-selesai, dan hari senin 24 Maret 2014 pada pukul 10.00
WITA-selesai, di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
Asorbsi
Air
1. Isi
Polybag dengan tanah sampai penuh.
2. Tanam
Benih jagung, kacang hijau, kacang tanah, Kacang nagara, kacang kedelai, kacang panjang, dan Mentimun. 1 Polybag Di isi masing 5 butir
benih masing-masing.
3. Pelihara
benih yang di tanam sampai berumur 2 minggu.
4. Setelah
Berumur 2 minggu polybag disobek dengan hati-hati
5. Bersihkan
akar dari tanah di bawah air kran lakukan secara hati-hati agar akar tidak
terputus.
6. Tanaman
dikeringanginkan lalu ditimbang bibit tanaman yang sudah berumur 2 minggu tadi
untuk mendapatkan data awal.
7. Masukkan
air sebanyak 200 ml kemudian mulut gelas plastik ditutup dengan gabus supaya
tanaman yang dimasukan kedalam gelas plastik bisa ditompang.
8. Setelah
3 hari ambil tanaman kemudian dikeringanginkan kemudian ditimbang dan diukur
volume air untuk mendapatkan data akhir catat hasil pengamatan dengan
menggunakan tabel.
Transpirasi
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan.
2.
Mengbungkus tanaman dengan plastik gula
transparan kemudian di ikat dengan karet gelang.
3.
Tunggu selama selama 7 jam.
4.
Amati perubahan pada bagian yang
terbungkus tadi.
5.
Catat hasil pengamatan masukan kedalam tabel.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan berat awal dan
akhir pada berbagai kacang-kacangan.
No.
|
Benih
|
Berat
(gram)
|
Keterangan
|
|
Awal
|
Akhir
|
|||
1.
|
Jagung
|
0,55
|
0,45
|
Terjadi penurunan berat
|
2.
|
Kacang hijau
|
0,50
|
0,55
|
Terjadi penambahan berat
|
3.
|
Kacang tanah
|
5,20
|
5,50
|
Terjadi penambahan berat
|
4.
|
Kacang nagara
|
4,05
|
4,45
|
Terjadi penambahan berat
|
5.
|
Kacang buncis
|
1,80
|
1,90
|
Terjadi penambahan berat
|
6.
|
Kacang panjang
|
2,30
|
2,50
|
Terjadi penambahan berat
|
7.
|
Mantimun
|
0,65
|
0,85
|
Terjadi penambahan berat
|
8.
|
Kacang kedelai
|
0
|
0
|
Terjadinya tanaman tidak tumbuh
|
Tabel
2. Hasil pengamatan volume awal dan akhir pada berbagai tanaman.
No.
|
Benih
|
Volume
(cm)
|
Keterangan
|
|
Awal
|
Akhir
|
|||
1.
|
Jagung
|
200
|
198
|
Terjadi pengurangan
volume air
|
2.
|
Kacang hijau
|
200
|
198
|
Terjadi pengurangan
volume air
|
3.
|
Kacang tanah
|
200
|
180
|
Terjadi pengurangan
volume air
|
4.
|
Kacang nagara
|
200
|
186
|
Terjadi
pengurangan volume air
|
5.
|
Kacang buncis
|
200
|
193
|
Terjadi
pengurangan volume air
|
6.
|
Kacang panjang
|
200
|
193
|
Terjadi
pengurangan volume air
|
7.
|
Mantimun
|
200
|
196
|
Terjadi
pengurangan volume air
|
8.
|
Kacang kedelai
|
0
|
0
|
Terjadinya tanaman tidak tumbuh
|
Tabel 3. Hasil
selisih berat akhir dan berat awal serta volume awal dan volume akhir pada
berbagai benih kacang-kacangan.
No.
|
Benih
|
Selisih
|
|
Berat (gram)
|
Volume
(cm)
|
||
1.
|
Jagung
|
0,1
|
2
|
2.
|
Kacang
hijau
|
0,05
|
2
|
3.
|
Kacang
tanah
|
0,3
|
20
|
4.
|
Kacang
nagara
|
0,4
|
14
|
5.
|
Kacang buncis
|
0,1
|
7
|
6.
|
Kacang panjang
|
0,2
|
7
|
7.
|
Mantimun
|
0,2
|
4
|
8.
|
Kacang kedelai
|
0
|
0
|
Tabel
4. Hasil pengamatan tranpirasi.
NO
|
Hasil pengamatan
|
|||
Jenis tanaman
|
Berat
awal
|
Berat
akhir
|
Keterangan
|
|
1.
|
Pohon
mangga
|
0,20
gr
|
0,24
gr
|
Terjadi transpirasi dan lebih banyak hasil
penguapannya.
|
2.
|
Pohon
Lengking
|
0,20
gr
|
0,34
gr
|
Terjadi transpirasi dan lebih sedikit hasil
penguapannya.
|
3.
|
Pohon
Jambu
|
0,20
gr
|
0,20
gr
|
Terjadi transpirasi dan lebih sedikit
penguapannya
|
4.
|
Pohon
kalalayu
|
0,20
gr
|
0,13
gr
|
Terjadi transpirasi dan lebih sedikit hasil
penguapannya
|
5.
|
Pohon
Duku
|
0,20
gr
|
0,35
gr
|
Terjadi transpirasi dan lebih sedikit hasil
penguapannya
|
6.
|
Pohon
Kedondong
|
0,20
gr
|
0,16
gr
|
Terjadi transpirasi dan lebih sedikit hasil penguapannya
|
Pembahasan
Pada praktikum ini yang
dibahas adalah absorbsi air dan traspirasi, keduanya hal tersebut mempunyai
hubungan penting terhadap tanaman. Absorsi air adalah proses penyerapan unsur
hara dan air, sedangkan transpirasi adalah hilangnya air melalui daun
(stomata). Absorbsi air dipengaruhi oleh adanya air didalam tanah dan laju
traspirasi disebabkan oleh intensitas matahari.
Dari hasil pengamatan
volume air berkurang disebabkan adanya penyerapan air oleh tanaman dan kemudian
dikeluarkan melalui stomata melalui proses transpirasi. Dan tanaman bertambah
disebabkan oleh adanya proses penyerapan air oleh tanaman karena adanya proses
absorbsi air.
Pada
tanaman jagung mempunyai volume awal air 200 mm dan volume akhirnya 198 mm mengalami pengurangan sebanyak 2 mm dan
mengalami pengeranan
berat sebanyak 0,1 gr yang pada berat awalnya 0,55 gr menjadi 0.45 gr. Pada tanaman kacang hijau
mempunyai volume awal air 200
mm
dan volume akhirnya 198
mm
mengalami pengurangan sebanyak 2
mm
dan mengalami penambahan berat sebanyak 0,05 gr yang pada berat awalnya 0,50 gr menjadi 0,55 gr.
Pada tanaman kacang
tanah mempunyai volume awal air 200
mm
dan volume akhirnya 180
mm
mengalami pengurangan sebanyak 20
mm
dan mengalami penambahan berat sebanyak 0,3 gr yang pada berat awalnya 5,20 gr menjadi 5,50 gr. Pada tanaman kacang nagara mempunyai
volume awal air 200 mm
dan volume akhirnya 186
mm
mengalami pengurangan sebanyak 14 mm dan mengalami penambahan berat
sebanyak 0,4
gr yang pada berat awalnya 4,05 gr menjadi 4,45 gr. Pada tanaman kacang buncis mempunyai volume awal air 200 mm dan volume akhirnya 193 mm mengalami pengurangan sebanyak 7 mm dan mengalami penambahan berat
sebanyak 0,1
gr yang pada berat awalnya 1,80 gr menjadi 1,90 gr.
Pada
tanaman kacang panjang
mempunyai volume awal air 200
mm
dan volume akhirnya 193
mm
mengalami pengurangan sebanyak 7
mm
dan mengalami penambahan berat sebanyak 0,2 gr yang pada berat awalnya 2,30 gr menjadi 2,50 gr. Pada tanaman mantimun mempunyai volume awal
air 200 mm
dan volume akhirnya 196
mm
mengalami pengurangan sebanyak
4 mm
dan mengalami penambahan berat sebanyak 0,2 gr yang pada berat awalnya 0,65 gr menjadi 0,85 gr. Sedangkan pada tanaman kacang kedelai,
tanaman tidak tumbuh disebabkan gangguan serangga,iklim dan busuk.
Pada semua tanaman yang
paling banyak mengalami pengurangan volume air adalah tanaman kacang tanah sedangkan yang
mengalami pengurangan yang paling sedikit adalah tanaman kacang hijau dan jagung . Pada perubahan berat
yang paling peningkatan berat tinggi adalah tanaman kacang nagara dan yang peningkatan berat yang
paling rendah adalah kacang hijau.
Pada proses terjadinya
tranpirasi tanaman yang melakukan transpirasi paling banyak adalah tanaman yang
berada di luar ruangan karena intensitas matahari terhadap tanaman tinggi
sehingga tanaman melakukan transpirasi dengan laju, sedangkan tanaman yang
berada di dalam ruangan meskipun mengalami proses transpirasi akan tetapi tidak
sebanyak tanaman yang berada diluar karena kurangnya intensitas matahari.
Sehingga dapat dibukti
bahwa tanaman melakukan transpirasi. Tanaman melakukan transpirasi bertujuan
untuk mengatur suhu dalam tubuhnya. Laju transpirasi sangat erat kaitannya
dengan air yang diserap dengan suhu lingkungan sekitar. Semakin banyak menyerap
air dan semakin banyak cahaya matahari akan mempercepat laju fotosintesis. Akan
tetapi jika cahaya matahari sampai mempengaruhi suhu disekitar lingkungan
tanaman, maka laju transpirasi pun akan semakin cepat. Pada proses transpirasi,
tanaman akan menghasilkan uap air. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya embun
pada plastik yang membungkus tanaman.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Absorpsi adalah proses penyerapan
air dan unsure hara oleh tanaman berupa ion-ion dari tanah ke dalam sel-sel
akar, yang selanjutnya ditranslokasikan melalui jaringan xylem ke seluruh
bagian tumbuhan.
2. Transpirasi adalah suatu proses yang
mengakibatkan pembuangan energi dan dikatakan transpirasi mengakibatkan
kehilangan air serta pembuangan tenaga yang diterima tumbuhan dari matahari.
3. Faktor yang mempengaruhi hasil akhir
adalah penyerapan oleh tanaman, penguapan air ke udara, temperatur, keadaan
air, dan sinar matahari.
4. Transpirasi dan absorpsi mempunyai
hubungan yang sangat erat dalam siklus perputaran dan pergerakan air pada
tanaman.
Saran
Sebaiknya pada waktu praktikum dapat lebih memperhatikan
benih kacang yang ditanam agar hasilnya dapat sesuai yang diharapkan,
tanamannya tumbuh dengan baik dan tidak layu ataupun mati. Tanaman pun juga
memerlukan air yang cukup untuk menyerap akar.
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro.1994. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia.
Kasiono. 2009. Diktat Kuliah
Absorpsi Air.
Salisbury F. B
& Ross C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung: ITB
Heddy, S. 1990.
Biologi Pertaman . Jakarta: Rajawali Press.
Dwidjoseputro.
1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia.
Ismail. 2011. Penuntun
Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Soerodikosoemo,
Wibisono. 1993. Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: DepartemenPendidikan
dan Kebudayaan.
Sastramihardja,
D. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar