Senin, 15 Desember 2014

STERILISASI ALAT

STERILISASI ALAT
 (Laporan Praktikum Mikrobiologi)
















Oleh :
ALEX RISANDI
E1A213045
Kelompok I









PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAHAN DAN METODE....................................................................................... 4
Alat dan Bahan............................................................................................... 4
Alat........................................................................................... .............. 4
Bahan....................................................................................................... 4
Waktu dan Tempat......................................................................................... 4
Prosedur Kerja................................................................................................ 4
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 6
Hasil................................................................................................................ 6
Pembahasan.................................................................................................... 7
KESIMPULAN....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR TABEL
Halaman

1.        Hasil pengenalan sterilisasi alat.......................................................... .............. 6



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).
          Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170-180ºC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan alkohol, larutan formalin). Sterilisasi secara makanik, digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sitem kerja filter, seperti pada saringan adalah melakukan seleksi terhadap pertikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (suriawiria, 2005).
            Menurut Fardiaz (1992) sterilisasi tebagi 2 yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi kering, sterilisasi basah atau pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang mudah diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121ºC selama 15 menit, cara pemanasan basah dapat membunuh jasad renik atau mikroorganisme terutama karena panas basah dapat menyebabkan denaturasi protein, termasuk enzim-enzim didalam sel, sedangkan sterilisasi kering atau pemanasan kering, dibandingkan pemanasan basah, pemanasan kering kurang efisien dan membutuhkan suhu yang lebih tinggi serta waktu lama untuk sterilisasi. Hal ini disebabkan karena tanpa kelembaban maka tidak ada panas laten. Pemanasan kering dapat menyebabkan dehidrasi sel dan oksidasi komponen-komponen di dalam sel. Keuntungan dari pemanasan kering adalah tidak adanya uap air yang membasahi bahan atau alat yang disterilkan, selain itu peralatan yang digunakan untuk sterilisasi uap kering lebih murah dibandingkan uap basah, pemanasan kering sering dilakukan dalam sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan oven dengan suhu 160-180ºC selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis.
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode inaktvasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganismennya, yaitu tergantung dari asam nukleat, protein, atau membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi, 2008).
Isilah lain yang umum dikenal adalah disinfeksi, yang merupakan proses pembunuhan atau penghilangan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Agen disinfeksi adalah disinfektan, yang biasanya merupakan zat kimiawi dan digunakan untuk objek-objek tak hidup. Disinfeksi tidak menjamin objek menjadi steril karena spora viabel dan beberapa mikroorganisme tetap dapat tersisa (Pratiwi, 2008).     
            Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan karena alat-alat laboratorium tersebut sudah terkontaminasi oleh lingkungan sekitarnya (Sudarmadji, 2005).
           
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan digunakan.




BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
            Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah 4 buah tabung reaksi, 2 botol minuman C1000, 4 buah cawan petri, dan oven.

Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah seperti kapas dan kertas koran.

Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin 20 Oktober 2014 pada pukul 11.00-12.00 WITA, di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja yang harus diperhatikan pada praktikum kali ini sebagai berikut :
1.      Tutup bagian mulut bagian alat-alat seperti botol minuman C1000, dan tabung reaksi menggunakan kapas, sampai saat dilepas kapas dari bagian yang ditutup dengan kapas mengeluarkan suara.
2.      Bungkus satu per satu alat yang sudah siap disterilisasi dengan kertas koran, seperti cawan petri, tabung reaksi yang sudah ditutup dengan kapas, dan botol minuman C1000 yang sudah ditutupi dengan kapas dan ditutup dengan menggunakan kertas koran.
3.      Setelah sudah dibungkus dengan kertas koran, kemudian masukan ke dalam oven dan dipanaskan dengan suhu 170ºC selama 1 jam.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari praktikum yang dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil pengenalan sterilisasi alat.
No.
Gambar sebelum
Gambar sesudah
Keterangan
1.
Cawan petri sebelum
Cawan petri sesudah
Cawan petri yang akan disterilisasi.
2.
Botol C100 sebelum
Botol C100 sesudah
Botol C1000 yang akan disterilisasi.
3.
Tabung reaksi sebelum
Tabung reaksi sesudah
Tabung reaksi yang akan disterilisasi



Pembahasan
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang tedapat pada atau di dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.
Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi).
Sterilisasi ini penting dilakukan dalam praktikum mikrobiologi, hal ini dikarenakan agar bahan atau peralatan yang digunakan tersebut tidak didapatkan kehadiran mikroorganisme lain yang tidak diinginkan yang akan mengganggu atau merusak media ataupun mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan sehingga pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan lancar. Sterilisasi dapat berjalan baik apabila seorang praktikan sebelumnya telah dibekali dengan pengetahuan mengenai pengenalan alat sehingga pada praktikum ini tujuan sterilisasi dapat tercapai dan peralatan serta bahan yang disterilisasi tersebut tidak rusak dan juga dapat dengan tepat mengambil keeputusan metode sterilisasi yang akan dipakai.
Pada praktikum kali ini belajar mengenala dan mengetahui sterilisasi dengan menggunakan oven yang sering disebut dengan sterilisasi kering, sterilisasi kering menggunakan oven dengan suhu 170ºC selama 1 jam.
Setelah pemanasan selesai, mematikan oven dan menunggu hingga suhunya turun sampai mencapai suhu kamar. Hal ini dilakukan untuk menghindari keretakan alat atau masuknya udara yang mengandung partikel debu. Oven merupakan alat sterilisasi secara fisik yaitu panas kering.
Alat-alat yang ingin disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus dengan koran (cawan petri) dan bagian mulutnya ditutup dengan kapas (tabung reaksi dan botol C100). Hal ini dilakukan untuk menghindari terbentuknya uap air didinding dan didalam alat-alat yang dipanaskan dan agar alat-alat tidak terkontaminasi dengan bakteri luar. Cara pembungkusannya yaitu menggunakan satu lembar kertas koran dibagi menjadi empat bagian. Caranya yaitu dengan melipat kertas koran yang telah menyelimuti cawan petri dengan sangat rapat dan tidak ada celah sedikitpun begitu pula dengan tabung reaksi dan botol C100 dibungkus juga menggunakan koran.

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagi berikut :
1.      Sterilisasi alat-aala laboratorium terbagi menjadi dua yaitu sterilasasi basah, dan sterilisasi kering,
2.      Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat dalam suatu benda.
3.      Suatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatif walaupun bentuk nonvegetatif (spora).


DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Pratiwi, Sylvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga: Jakarta.
Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta :Lepdikbud.

Suriawiria, Unus. 2005. Pengantar Mikrobiologi Umum.  Angkasa: Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar