STERILISASI
ALAT
(Laporan Praktikum Mikrobiologi)
Oleh :
ALEX RISANDI
E1A213045
Kelompok I
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAHAN DAN METODE....................................................................................... 4
Alat dan Bahan............................................................................................... 4
Alat........................................................................................... .............. 4
Bahan....................................................................................................... 4
Waktu dan Tempat......................................................................................... 4
Prosedur Kerja................................................................................................ 4
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 6
Hasil................................................................................................................ 6
Pembahasan.................................................................................................... 7
KESIMPULAN....................................................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Hasil
pengenalan sterilisasi alat.......................................................... .............. 6
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua
jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada
lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh
jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).
Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa:
sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat
dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau
terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi). Dengan udara panas,
dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan temperatur 170-180ºC dan
waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk peralatan gelas).
Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan
alkohol, larutan formalin). Sterilisasi secara makanik, digunakan untuk
beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami
perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Sitem kerja filter, seperti
pada saringan adalah melakukan seleksi terhadap pertikel-partikel yang lewat
(dalam hal ini adalah mikroba) (suriawiria, 2005).
Menurut
Fardiaz (1992) sterilisasi tebagi 2 yaitu sterilisasi basah dan sterilisasi
kering, sterilisasi basah atau pemanasan
basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang mudah
diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121ºC selama 15
menit, cara pemanasan basah dapat membunuh jasad renik atau mikroorganisme
terutama karena panas basah dapat menyebabkan denaturasi protein,
termasuk enzim-enzim didalam sel, sedangkan sterilisasi kering atau pemanasan
kering, dibandingkan pemanasan basah, pemanasan kering kurang efisien dan
membutuhkan suhu yang lebih tinggi serta waktu lama untuk sterilisasi. Hal ini disebabkan karena tanpa
kelembaban maka tidak ada panas laten. Pemanasan kering dapat menyebabkan
dehidrasi sel dan oksidasi komponen-komponen di dalam sel. Keuntungan dari
pemanasan kering adalah tidak adanya uap air yang membasahi bahan atau alat
yang disterilkan, selain itu peralatan yang digunakan untuk sterilisasi uap
kering lebih murah dibandingkan uap basah, pemanasan kering sering dilakukan
dalam sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan oven
dengan suhu 160-180ºC selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis.
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktvasi tergantung dari metode dan tipe
mikroorganismennya, yaitu tergantung dari asam nukleat, protein, atau membrane
mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant
(Pratiwi, 2008).
Isilah lain yang umum dikenal adalah disinfeksi, yang merupakan
proses pembunuhan atau penghilangan mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit. Agen disinfeksi adalah disinfektan, yang biasanya merupakan zat
kimiawi dan digunakan untuk objek-objek tak hidup. Disinfeksi tidak menjamin
objek menjadi steril karena spora viabel dan beberapa mikroorganisme tetap
dapat tersisa (Pratiwi, 2008).
Kebersihan
alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan
pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam
laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak
steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan karena
alat-alat laboratorium tersebut sudah terkontaminasi oleh lingkungan sekitarnya
(Sudarmadji, 2005).
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui cara melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan
digunakan.
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali
ini adalah 4 buah tabung reaksi, 2 botol minuman C1000, 4 buah cawan petri, dan oven.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah seperti kapas dan kertas koran.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin 20
Oktober 2014 pada pukul 11.00-12.00 WITA, di Laboratorium Fitopatologi Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang
harus diperhatikan pada praktikum kali ini sebagai berikut :
1. Tutup bagian mulut bagian
alat-alat seperti botol minuman C1000, dan tabung reaksi menggunakan kapas,
sampai saat dilepas kapas dari bagian yang ditutup dengan kapas mengeluarkan
suara.
2. Bungkus satu per satu alat yang
sudah siap disterilisasi dengan kertas koran, seperti cawan petri, tabung
reaksi yang sudah ditutup dengan kapas, dan botol minuman C1000 yang sudah
ditutupi dengan kapas dan ditutup dengan menggunakan kertas koran.
3. Setelah sudah dibungkus dengan
kertas koran, kemudian masukan ke dalam oven dan dipanaskan dengan suhu 170ºC
selama 1 jam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari
praktikum yang dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1.
Hasil pengenalan sterilisasi alat.
No.
|
Gambar sebelum
|
Gambar sesudah
|
Keterangan
|
1.
|
Cawan
petri sebelum
|
Cawan
petri sesudah
|
Cawan
petri yang akan disterilisasi.
|
2.
|
Botol
C100 sebelum
|
Botol
C100 sesudah
|
Botol
C1000 yang akan disterilisasi.
|
3.
|
Tabung
reaksi sebelum
|
Tabung
reaksi sesudah
|
Tabung
reaksi yang akan disterilisasi
|
Pembahasan
Sterilisasi
dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup,
dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma,
virus) yang tedapat pada atau di dalam suatu benda. Proses ini melibatkan
aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh
atau menghilangkan mikroorganisme.
Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa:
sterilisasi secara fisik (pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang
dapat dilakukan selama senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah
atau terurai akibat temperatur atau tekanan tinggi).
Sterilisasi ini penting dilakukan dalam praktikum mikrobiologi, hal
ini dikarenakan agar bahan atau peralatan yang digunakan tersebut tidak
didapatkan kehadiran mikroorganisme lain yang tidak diinginkan yang akan
mengganggu atau merusak media ataupun mengganggu kehidupan dan proses yang
sedang dikerjakan sehingga pelaksanaan praktikum dapat berjalan dengan lancar. Sterilisasi dapat berjalan baik apabila
seorang praktikan sebelumnya telah dibekali dengan pengetahuan mengenai
pengenalan alat sehingga pada praktikum ini tujuan sterilisasi dapat tercapai
dan peralatan serta bahan yang disterilisasi tersebut tidak rusak dan juga
dapat dengan tepat mengambil keeputusan metode sterilisasi yang akan dipakai.
Pada praktikum kali ini belajar
mengenala dan mengetahui sterilisasi dengan menggunakan oven yang sering
disebut dengan sterilisasi kering, sterilisasi kering menggunakan oven dengan
suhu 170ºC selama 1 jam.
Setelah pemanasan selesai,
mematikan oven dan menunggu hingga suhunya turun sampai mencapai suhu kamar.
Hal ini dilakukan untuk menghindari keretakan alat atau masuknya udara yang
mengandung partikel debu. Oven merupakan alat sterilisasi secara fisik yaitu
panas kering.
Alat-alat yang ingin
disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus dengan koran (cawan petri) dan
bagian mulutnya ditutup dengan kapas (tabung reaksi dan botol C100). Hal ini
dilakukan untuk menghindari terbentuknya uap air didinding dan didalam
alat-alat yang dipanaskan dan agar alat-alat tidak terkontaminasi dengan
bakteri luar. Cara pembungkusannya yaitu menggunakan satu lembar kertas
koran dibagi menjadi empat bagian. Caranya yaitu dengan melipat kertas koran
yang telah menyelimuti cawan petri dengan sangat rapat dan tidak ada celah
sedikitpun begitu pula dengan tabung reaksi dan botol C100 dibungkus juga
menggunakan koran.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah sebagi berikut :
1. Sterilisasi alat-aala laboratorium terbagi
menjadi dua yaitu sterilasasi basah, dan sterilisasi kering,
2. Sterilisasi
adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah
mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat dalam
suatu benda.
3. Suatu
bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang
patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatif walaupun bentuk nonvegetatif
(spora).
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz,
S. 1992. Mikrobiologi Pangan.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Pratiwi, Sylvia. 2008. Mikrobiologi
Farmasi. Erlangga: Jakarta.
Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta :Lepdikbud.
Suriawiria, Unus. 2005. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa: Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar