Senin, 15 Desember 2014

KANDUNGAN PIGMEN PADA BERBAGAI TANAMAN

KANDUNGAN PIGMEN PADA BERBAGAI TANAMAN
 (Laporan Praktikum Biokimia Tanaman)




Oleh :
ALEX RISANDI
E1A213045
Kelompok III


PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
                                                                                             Halaman
DAFTAR ISI...............................................................................................              i
DAFTAR TABEL.......................................................................................             ii
PENDAHULUAN......................................................................................             1
BAHAN DAN METODE...........................................................................             4
Bahan dan Alat...................................................................................             4
Bahan...........................................................................................             4
Alat..............................................................................................             4
Waktu dan Tempat.............................................................................             4
Prosedur Kerja....................................................................................             4
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................             7
Hasil....................................................................................................             7
Pembahasan........................................................................................           11
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................           14
Kesimpulan.........................................................................................           14
Saran...................................................................................................           14
DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR TABEL
Halaman
1.        Pengujian pigmen klorofil dengan menggunakan daun  singkong..... .............. 7
2.        Pigmen klorofil dengan menggunakan daun sawi............................................ 7
3.        Pengujian pigmen klorofil dengan menggunakan daun suji.............................. 7
4.        Pengujian pigmen klorofil dengan menggunakan daun jambu mente............... 7
5.        Hasil pengujian  karoten.................................................................................... 7



PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pigmen adalah warna yang beredar di masyarakat merupakan zat warna yang dibuat secara kimia (warna sintetis) dan warna yang dihasilkan oleh makhluk hidup yang biasa. Penentuan bahan makanan pada umumnya sangat bergantung pada beberapa faktor diantaranya cita rasa, warna, tekstur, dan nilai gizinya. Tetapi disamping itu masih ada faktor lainnya, yaitu sifat mikrobiologis. Tetapi, sebelum mempertimbangkan ataupun memperhatikan faktor-faktor lainnya, secara visual faktor warna sangat menentukan. Pewarna alami kini telah banyak digantikan dengan pewarnabuatan yang memberikan lebihbanyak kisaran warna yang telahdibakukan. Hal ini karena zatpewarna alami kurang stabil danmudah mengalami perubahan baik fisik maupun kimiawi. Stabilitaswarna dari zat pewarnadipengaruhi oleh cahaya, pH, oksidator, reduktor, dan surfaktan.  Warna dapat berfungsi sebagai indicator penentuan terhadap kesegaran dan kematangan sayuran atau buah-buahan (Winarno, 1997).
Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis klorofil hijau, yakni klorofil a dan klorofil b. Juga terdapat pigmen kuning sampai jingga yang digolongkan sebagai karotenoid. Ada dua macam karotenoid, yaitu karotenoid hidrokarbon murni dan xantofil yang mengandung oksigen. Karotenoid tertentu juga ditemukan pada sellimut kloroplas yang memberinya warna kekuningan, sedangkan klorofil tidak dijumpai  pada selimut tersebut. Fungsi utama sejumlah pigmen karotenoid tertentu ialah melindungi tumbuhan terhadap solarisasi dengan cara menyerap kelebihan energi cahaya dan kemudian dilepas sebagai bahang. (Salisbury, 1995).
Beberapa pigmen yang penting yaitu yang tergolong dalam kelompok klorofil, karotenoid, antosianin, antoxantin, serta tanin. Pigmen-pigmen golongan karoten sangat penting, yang dilihat dari segi kebutuhan gizi manusia maupun hewan. Hal ini disebabkan karena sebagian karotenoid dapat diubah menjadi vitamin A. Dimana pigmen-pigmen ini banyak ditemukan di dalam tanaman bersama-sama dengan klorofil (Apriyantono, 1989).
Meskipun sekarang ini sudah lebih dari 300 karotenoid yang telah diketahui, tetapi hanya sedikit yang umumnya terdapat dalam tumbuhan tingkat tinggi. Karotenoid yang terkenal adalah hidrokarbon tak jenuh turunan likopena atau turunan likopena teroksigenasi, yang dikenal sebagai xantofil. Xantofil umumnya berupa monohidroksikarotena (lutein, rubixantin), dihidroksikarotena (zeaxantin), atau dihidroksiepoksikarotena (violaxantin) (Harborne, 1983).
Karotenoid adalah pigmen (pewarna alami) organik yang terjadi secara alamiah dalam tumbuhan dan organisme berfotosintesis lainnya seperti ganggang, beberapa jenis fungi dan beberapa bakteri.  Sekarang terdapat 600 karotenoid yang dikenal, mereka dibagi menjadi dua kelas, xanthophylls dan karoten. Karotenoid alami (juga dikenal sebagai ekstrak karoten) yang secara alami dapat memberikan pigmen warna pada berbagai tumbuhan termasuk buah-buahan dan sayuran. Karotenoid merupakan suatu zat alami yang sangat penting dan mempunyai sifat larut dalam lemak atau pelarut organik tetapi tidak larut dalam air yang merupakan suatu kelompok pigmen berwarna orange, merah atau kuning (Ashrie, 2009).

Tujuan
Untuk mengetahui jenis dan kandungan pigmen yang ada pada berbagai tanaman penghasil pigmen.

BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat

Bahan
            Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah wortel, papaya, kunyit, tomat, daun sawi, daun jambu mente, daun suji, daun singkong, CaCO3, Aseton 80%, Eter, NaSO4, unhidrat, 5%, dan Petrolium eter.

Alat
            Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah mortar, pastle, kertas saring, labu pemisah, botol kuning, spektrofotometer, labu ukur 50 ml, dan pipet tetes.
Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat 14 Oktober 2014 pada pukul 16.00-18.00 WITA, di Laboratorium Analisis Kimia Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja
Adapun Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah :
Uji klorofil :
1.      Contoh sebanyak 2 gram ditambahkan 0,1-0,2 gram CaCO3 dihancurkan dlam mortar. Kemudian ditambahkan aseton 80% dan diaduk (ekstraksi).
2.      Saring dengan kertas saring dengan ampasnya diekstrak kembali sampai tidak berwarna.
3.      Masukkan 25 ml eter.
4.      Ambil filtrate dan masukan pada labu pemisah.
5.      Cuci dengan air destilasi sampai lapisan air bebas dari warna yang terlarut dan aseton.
6.      Pindahkan ekstrak ke labu ukur 50 ml dan tera dengan eter.
7.      Pindahkan ekstrak kebotol kuning.
8.      Tambahkan 3 gram NaSO4 anhidrat dan tunggu beberapa menit.
9.      Pipet larutan dan encerkan hingga OD-nya pada 660 mm antara 0,2-0,8
Pengukuran
1.      Siapkan 2 buah kuvet, satu untuk blanko eter dan satu untuk contoh.
2.      Baca OD contoh untuk panjang gelombang 660 mm dan 542,5 mm.
Perhitungan
1.      Total klorofil mg/c            : (7,12 x OI 660 mm) + (16,8 x OD 642.5 mm) x fp
2.      Chlorofil a mg/c                : (0,93 x OI 660 mm) + (0,777 x OD 642,5 mm) x fp
3.      Chlorofil b mg/c                : (27,6 x OI 660 mm) + (2,81 x OD 642.5 mm0 x fp
Uji karoten
1.      Hancurkan 10 gram contoh pada mortar kemudian tambahkan aseton dan aduk.
2.      Sering dengan kertas saring dan ampasnya diekstrak kembali sampai tidak berwarna.
3.      Pidahkan filtrate ke dalam labu pemisah dan tambahkan 10-15 ml protalium eter.
4.      Pindahkan pigmen ke dalam fase protalium eter dengan cara mengencerkan aseton dengan air yang mengandung 5% NaSO4 (penambahan dilakukan sedikit demi sedikit).
5.      Ulangi estraksi fase aseton dengan petrolium eter sampai tidak ada lagi warna yang terekstrak.
6.      Saring ekstrak petroleum eter melalui NaSO4 anhidrat.
7.      Atur kesepakatan supaya dapat terbaca pada spektrofotometer.
8.      Temukan absorbance pada panjang gelombang 436 nm.
Pengukuran
1.      Siapkan 2 buah kuvet, satu untuk blanko eter dan satu untuk contoh.
2.      Baca OD contoh untuk panjang gelombang 436 nm.
Perhitungan
1.      Total karoten (ppm) = 100 b x fp x OD contoh/OD standar x 100
B                = berat contoh
Fp              = faktor pengenceran
OD standar = 0,0377358

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil pengujian pigmen klorofil dengan menggunakan daun  singkong.
No.
Berat bahan
OD
OI
Klorofil a
Klorofil b
Total Klorofil
1.
2 gram
0,753
2,063
2,503671
59,05473
27,33896

Tabel 2. Hasil pengujian pigmen klorofil dengan menggunakan daun sawi.
No.
Berat bahan
OD
OI
Klorofil a
Klorofil b
Total Klorofil
1.
2 gram
0,498
1,385
1,674996
39,70848
18,2276

Tabel 3. Hasil pengujian pigmen klorofil dengan menggunakan daun suji.
No.
Berat bahan
OD
OI
Klorofil a
Klorofil b
Total Klorofil
1.
2 gram
0,585
0,616
1,027425
18,64545
14,21392

Tabel 4. Hasil pengujian pigmen klorofil dengan menggunakan daun jambu mente.
No.
Berat bahan
OD
OI
Klorofil a
Klorofil b
Total Klorofil
1.
2 gram
0,462
1,321
1,587504
37,75782
17,16712

Tabel 5. Hasil pengujian  karoten
No.
Bahan
Berat
OD bahan
Total karoten (PPM)
1.
Papaya
10 gram
0,277
734050,95
2.
Tomat
10 gram
1,194
3164104,11
3.
Wortel
10 gram
2,366
6269908,15
4.
Kunyit
10 gram
3,067
8127560,57


Formula untuk uji klorofil :
1.      Daun singkong.
      OI (660 nm) : 2,063
      OD (642 nm) : 0,753
      Total klorofil mg/c            : (7,12 x OI 660 nm) + (16,8 x OD 642 nm)
                                         : (7,12 x 2,063) + (16,8 x 0,753)
                                         : 14,68856 + 12,6504
                                         : 27,33896 mg/c
      Klorofil a mg/c                  : (0,93 x OI 660 nm) + (0,777 x OD 642 nm)
: (0,93 x 2,063) + (0,777 x 0,753)
                                         : 1,91859  + 0,585081
                                         : 2,503671 mg/c
       Klorofil b mg/c                 : (27,6 x OI 660 nm) + (2,81 x OD 642 nm)
: (27,6 x 2,063) + (2,81 x 0,753)
                                         : 56,9388  + 2,11593
                                         : 59,05473 mg/c
2.      Daun sawi.
      OI (660 nm) : 1,385
      OD (642 nm) : 0,498
      Total klorofil mg/c            : (7,12 x OI 660 nm) + (16,8 x OD 642 nm)
                                         : (7,12 x 1,385) + (16,8 x 0,498)
                                         : 9,8612 + 8,3664
                                         : 18,2276 mg/c
Klorofil a mg/c                 : (0,93 x OI 660 nm) + (0,777 x OD 642 nm)
: (0,93 x 1,385) + (0,777 x 0,498)
                                         : 1,28805 + 0,386946
                                         : 1,674996 mg/c
Klorofil b mg/c                 : (27,6 x OI 660 nm) + (2,81 x OD 642 nm)
: (27,6 x 1,385) + (2,81 x 0,498)
                                         : 38,3091 + 1,39938
                                         : 39,70848 mg/c
3.      Daun suji.
OI (660 nm) : 0,616
OD (642 nm) : 0,585
Total klorofil mg/c           : (7,12 x OI 660 nm) + (16,8 x OD 642 nm)
                                         : (7,12 x 0,616) + (16,8 x 0,585)
                                         : 4,38592 + 9,828
                                         : 14,21392 mg/c
Klorofil a mg/c                 : (0,93 x OI 660 nm) + (0,777 x OD 642 nm)
: (0,93 x 0,616) + (0,777 x 0,585)
                                         : 0,57288 + 0,454545
                                         : 1,027425 mg/c
Klorofil b mg/c                 : (27,6 x OI 660 nm) + (2,81 x OD 642 nm)
: (27,6 x 0,616) + (2,81 x 0,585)
                                         : 17,0016 + 1,64385
                                         : 18,64545 mg/c
4.      Daun jambu mete.
OI (660 nm) : 1,321
OD (642 nm) : 0,462
Total klorofil mg/c           : (7,12 x OI 660 nm) + (16,8 x OD 642 nm)
                                         : (7,12 x 1,321) + (16,8 x 0,462)
                                         : 9,40552 + 7,7616
                                         : 17,16712 mg/c
Klorofil a mg/c                 : (0,93 x OI 660 nm) + (0,777 x OD 642 nm)
: (0,93 x 1,321) + (0,777 x 0,462)
                                         : 1,22853  + 0,358974
                                         : 1,587504 mg/c
Klorofil b mg/c                 : (27,6 x OI 660 nm) + (2,81 x OD 642 nm)
: (27,6 x 1,321) + (2,81 x 0,462)
                                         : 36,4596  + 1,29822
                                         : 37,75782 mg/c
Formula untuk uji karoten :
1.      Pepaya.
B = 10 gram.
 OD standar = 0,0377358
 OD = 0,277
Total karoten (ppm) = 100 B x OD / Od standar x 100
Total karoten (ppm) = 100 x 10 x 0,277 / 0,0377358 x 100
Total karoten (ppm) = 734050,95
2.      Tomat.
B = 10 gram.
 OD standar = 0,0377358
 OD = 1,194
Total karoten (ppm) = 100 B x OD / Od standar x 100
Total karoten (ppm) = 100 x 10 x 1,194 / 0,0377358 x 100
Total karoten (ppm) = 3164104,11
3.      Wortel.
B = 10 gram.
 OD standar = 0,0377358
 OD = 2,366
Total karoten (ppm) = 100 B x OD / Od standar x 100
Total karoten (ppm) = 100 x 10 x 2,366 / 0,0377358 x 100
Total karoten (ppm) = 6269908,15
4.      Kunyit.
B = 10 gram.
 OD standar = 0,0377358
 OD = 3,067
Total karoten (ppm) = 100 B x OD / Od standar x 100
Total karoten (ppm) = 100 x 10 x 3,067 / 0,0377358 x 100
Total karoten (ppm) = 8127560,57

Pembahasan
Pigmen merupakan zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata. Molekul pigmen dasar pada tanaman hijau adalah zat “klorofil” seperti dinyatakan sebelumnya.  Selain itu, ada pigmen yang menghasilkan warna lain pada tanaman, dan jenis pigmen yang berbeda.  Selain klorofil, pada tanaman juga ada pigmen karotenoid.  Karotenoid adalah zat warna yang terdapat pada buah dan biasanya beerwarna kuning, dan sedangkan klorofil adalah zat warna yang pigmen hijau yang terdapat pada sayur-sayuran.  Fungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis.
          Karotenoid merupakan suatu zat alami yang sangat penting dan mempunyai sifat larut dalam lemak atau pelarut organik tetapi tidak larut dalam air yang merupakan suatu kelompok pigmen berwarna jingga, merah atau kuning. Karotenoid tidak selalu berdampingan dengan klorofil, tetapi sebaliknya klorofil selalu disertai dengan karotenoid. Karotenoid lain cenderung berwarna merah dari pada kuning, ini ditemukan pada bit, tomat, mawar, dan wortel. Karotenoid juga hadir pada daun yang hijau.
            Dari praktikum yang telah dilakukan di dapatkan hasil uji pigmen klorofil pada daun tanaman meliputi daun singkong total klorofilnya adalah 27,33896 mg/gc, total klorofil daun sawi adalah 18,2276 mg/c, total klorofil daun suji adalah 14,21392 mg/c, total klorofil daun jambu mente adalah 17,16712 mg/c.
 Sedangkan uji karoten pada tanaman meliputi papaya total karotennya adalah 734050,95 ppm, tomat total karotennya adalah 3164104,11 ppm, wortel total karotennya adalah 6269908,15 ppm, kunyit total karotennya adalah 8127560,57 ppm.
Dari hasil uji pigmen klorofil pada daun tanaman maka didapatkan total klorofil tertinggi yaitu pada daun tanaman singkong  sebesar 27,33896 mg/c, karena menurut  Musyarofah dkk (2006), daun singkong memiliki kandungan klorofil yang setara dengan daun pepaya. Sedangkan hasil pada uji karoten, total karotennya yang paling tinggi adalah kunyit total karotennya adalah 8127560,57 ppm.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.    Pigmen adalah warna yang beredar di masyarakat merupakan zat warna yang dibuat secara kimia (warna sintetis) dan warna yang dihasilkan oleh makhluk hidup yang biasa.
2.    Pigmen terbagi menjadi dua, yaitu klorofil dan karotenoid.  Kkorofil adalah zat warna hijau yang terdapat pada daun-daun (sayuran), sedangkan pada karotenoid adalah zat warna pigmen yang terdapat pada buah dan biasanya berwarna kuning.
3.    Karotenoid tidak selalu berdampingan dengan klorofil, tetapi sebaliknya klorofil selalu disertai dengan karotenoid.

Saran
Pada saat praktikum perlu ketelitian untuk mendapatkan hasil yang akurat pada praktikum pigmen ini.

DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, anton. 1989. Analisis Pangan. PT Penerbit IPB : Bogor.

Ashrie. 2009. Karotenoid. http://www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 November 2014 pukul 10.35 WITA. Banjarbaru.

Harborne, J.B. 1983. Metode Fitokimia. Penerbit ITB Bandung.
Musyarofah, N.S. Susanto, S. A. Aziz, S. Kartosoewarno. 2006. Respon Tanaman Pegagan (Centella asiatica L. Urban) Terhadap  Pemberian  Pupuk Alami di Bawah Naungan.  Seminar Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor : Bogor.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. 

Salisbury, FB, Ross, CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Penerbit ITB : Bandung.


1 komentar:

  1. Ⅴaⅼuable іnfоrmation. F᧐rtunate me I discovered your website by chancе, and I am surprised why this twіst of fate didn't happened earlier!
    I bookmarked it.

    BalasHapus