Senin, 15 Desember 2014

ISOLASI MIKROORGANISME

ISOLASI MIKROORGANISME
 (Laporan Praktikum Mikrobiologi)
















Oleh :
ALEX RISANDI
E1A213045
Kelompok I









PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAHAN DAN METODE....................................................................................... 4
Alat dan Bahan............................................................................................... 4
Alat........................................................................................... .............. 4
Bahan....................................................................................................... 4
Waktu dan Tempat......................................................................................... 4
Prosedur Kerja................................................................................................ 4
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................. 6
Hasil................................................................................................................ 6
Pembahasan.................................................................................................... 7
KESIMPULAN..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR TABEL
Halaman
1.        Hasil Pengamatan isolasi bakteri dari tanah....................................... .............. 6

2.        Hasil Pengamatan isolasi cendawan pathogen daging buah dan biji.. .............. 7


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium (Dwidjoseputro, 1994.)
Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari identifikasi mikroba, uji morfologi, fisiologi, dan serologi (Hadioetomo, 1993)
Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan menginokulasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyongsong kehidupan bakteria.Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacam-macam tempat tergantung dari tujuan inokulasi.Dalam kajian mikrobiologi yang berhubungan dengan sumber bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan dan udara (Volk, 1993).
Pemahaman mengenai bakteri yang diinokulasikan merupakan hal yang wajib.Inokulasi bakteri termasuk pula di dalamnya adalah prinsip untuk membuat lingkungan medium menjadi semirip mungkin dengan medium aslinya (Sutedjo, 1991).
Perlakuan yang tidak sesuai terhadap isolasi mikroba dapat mengakibatkan perkembangan kultur mikroba hasil isolasi terhambat. Sebagai contoh apabila yang diisolasi adalah bakteri acidofil namun dikembangkan dalam medium yang netral maka pertumbuhan bakteri tidak akan maksimal atau malah akan mati (Volk, 1993).
Teknik dalam menginokulasi bakteri memiliki beberapa variasi metode, misalnya metode goresan (streak plate), metode taburan (pour plate), dan metode apusan (surface plate). Pemilihan teknik ini didasarkan pada tujuan penelitian/percobaan (Frobisher,1974)
Apabila ingin mendapatkan kultur murni suatu mikrobia yang digunakan adalah metode streak plate, karena hasil akhir metode ini adalah berupa kumpulan sel-sel yang semakin jarang pada ujung streak sehingga dapat diambil bakteri pada jumlah seluler (satu sel). Selain itu bakteri yang didapat seharusnya merupakan bakteri yang memang ingin dibiakkan di kultur tersebut dengan kata lain bukan bakteri kontaminan, sebab yang diambil atau dicuplik adalah koloni bakteri yang berada di atas streak yang dibuat dan bukan di luar streak. Kelebihan metode ini adalah dapat segera diketahui adanya kontaminasi.Sedangkan kekurangannya metode ini sulit dilakukan dan hanya dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri aerob saja (Burrrow, 1959).
Metode kedua adalah pour plate. Metode ini dilakukan dengan menginokulasikan sejumlah bakteri ke dasar cawan baru kemudian medium agar cair dimasukkan dan dibiarkan memadat.Metode ini cocok digunakan apabila kita ingin menguji apakah suatu koloni bakteri merupakan bakteri yang aerobik, anaerob fakultatif, ataukah anaerob obligat. Pengujian ini dapat terjadi karena hasil akhir metode pour plate adalah berupa pertumbuhan bakteri pada dasar medium, tengah medium, dan pada permukaan medium. Bakteri yang terdapat pada dasar medium mungkin adalah bakteri anaerob obligat, sedangkan bakteri yang tumbuh pada bagian tengah medium adalah bakteri anaerob fakultatif, dan bakteri yang tumbuh pada permukaan adalah bakteri aerob walaupun perlu pengkajian lebih lanjut mengenai hal ini (Black, 1999).Kekurangan metode ini adalah sulit menentukan kontaminan dan kerapatan mikrobia karena jarak antar koloni terlalu rapat.
Metode yang ketiga adalah surface plate.Metode ini dilakukan dengan menginokulasikan sejumlah bakteri pada medium dan diratakan pada bagian permukaan medium dengan menggunakan drygal ski.Metode ini cocok digunakan apabila ingin mengetahui bentuk koloni alami dari suatu bakteri.Kelebihan teknik ini adalah mudah dilakukan dan mudah menghitung kerapatan mikrobia.Sedangkan kekurangannya sulit mengetahui kontaminasi, untuk mengetahuinya perlu perlakuan kontrol.
           
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui cara mengisolasi cendawan patogen dari daging buah dan biji buah cabai dan cara mengisolasi bakteri dari tanah pada media.




BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pinset, segitiga perata,botol, tabung reaksi,Bunsen burner, cawan petri, mikro pipet, cling warp, tisue steril, dan shaker.

Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Alkohol 70%, bagian tanaman yang tergejala yaitu daging buah cabai dan biji buah cabai, media biakan (PDA) untuk isolasi cendawan patogen,media biakan (NA) untuk isolasi bakteri, aquades 9 ml, 10 gram tanah yang terkena gejala, 90 ml buffer fospat.

Waktu dan Tempat
            Pelaksanaan praktikum ini  berlangsung pada hari Senin, 17 November 2014 pada pukul 13.15 – 15.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.

Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja yang harus diperhatikan pada praktikum kali ini sebagai berikut :
Isolasi bakteri dari tanah
1.      Memasukkan 10 gram tanah beserta akar tanaman kedalam botol yang berisi 90 ml buffer fospat.
2.      Botol tersebut di shaker selama 30 menit.
3.      Dibuat pengenceran menggunakan aquades sebanyak 9 ml hingga 10-9
4.      Ambil cairan sebanyak 1 ml dan dimasukkan kedalam tabung reaksi 10-0 kemudian di homogenkan
5.      Ambil cairan pada tabung reaksi 10-0 sebanyak 1 ml dan pindahkan pada tabung reaksi 10-1 dan begitu seterusnya sampai sampai pada pengenceran 10-9
6.      Mengambil 0,5 ml cairan pada pengenceran10-7 dan masukkan pada media.
7.      Ratakan cairan tersebut dengan segitiga perata.

Isolasi cendawan patogen dari daging buah dan biji tanaman cabai.
1.      Mengambil beberapa buah bergejala, di potong-potong dan dimasukkan kedalam alkohol 1 kali dan aquades 3 kali lalu dikeringkan di atas tisue steril.
2.      Memasukkan patogen dan biji kedalam PDA sebanyak 3 potongan.
3.      Balut sisi cawan dengan cling warp.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari praktikum yang dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan isolasi bakteri dari tanah.
No
Gambar
Keterangan
1
Cairan pengenceran
Cairan hasil campuran tanah yang bergejala, buffer fospat, dan aquades yang di homogenkan menggunakan shaker selama 30 menit dan dimasukkan kedalam tabung reaksi.
2
Hasil isolasi bakteri pada media NA
Media NA yang dimasukkan cairan hasil pengenceran dengan menggunakan mikro pipet dan diratakan menggunakan segitiga perata yang sudah disterilkan.
3
Bunsen burner dan alkohol
Bunsen burner dan alkohol yang digunakan dalam proses isolasi.


Tabel 2. Hasil Pengamatan isolasi cendawan patogen daging buah dan biji.
No
Gambar
Keterangan
1
Daging buah dan biji yang akan di isolasi
Daging buah dan biji cabai yang akan di isolasi di keringkan diatas tisue terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam media PDA.
2
Hasil isolasi bakteri pada media PDA
Media NA yang dimasukkan tiga biji buah cabai kedalam media PDA dengan menggunakan pinset yang sudah steril.


Pembahasan
Isolasi yang dilakukan pada praktikum kali ini yaitu untuk menumbuhkan mikroorganisme cendawan pathogen pada media PDA dan mikroorganisme bakteri pada media NA yang sebelumnya telah diolah.Isolasi yang dilakukan pada praktikum yaitu isolasi pada cendawan yang dilakukan pada buah cabe yang bergejala penyakit dan pada tanah yang bergejala penyakit.
Dari praktikum isolasi media yang telah dilakukan menunjukan pada media nutrient agar (NA) ditumbuhi oleh bakteri sedangkan pada media potato dextrose agar (PDA) ditumbuhi jamur.
Teknik isolasi yang dilakukan pada praktikum ini untuk media PDA yaitu dengan cara biji buah diletakkan saja pada media dengan menggunakan pinset sedangkan nutrient agar (NA) dengan cara diteteskan cairan pengencer menggunakan mikro pipet dan diratakan menggunakan segitiga perata. Adapun teknik isolasi media potato dextrose agar (PDA)  dengan cara pertama-tama pinset yang sudah steril disiapkan, cawan petri yang berisi biji cabai yang sudah dikeringkan diambil menggunakan pinset dengan tangan kanan, dan tangan kiri memegang cawan petri yang dipanaskan dengan api bunsen, masukkan biji cabai yang diambil dengan pinset kedalam media PDA, kemudian setelah selesai memasukkan biji buah cabai lalu cawan petri dibalut menggunakan cling warp. Adapun teknik isolasi media nutrient agar (NA)  dengan cara pertama-tama panaskan segitiga perata menggunakan bunsen burner kemudian didinginkan sampai dingin. Tabung reaksi yang berisi cairan pengencer hasil dari pengenceran tanah, buffer fospat dan aquades diambil menggunakan mikro pipet dengan tangan kanan, dan tangan kiri memegang cawan petri yang dipanaskan dengan api bunsen, masukkan cairan pengencer yang diambil dengan mikro pipet kedalam media NA, kemudian setelah selesai memasukkan cairan pengencer lalu diratakan menggunakan segitiga perata yang sudah didinginkan dan setelah itu cawan petri dibalut menggunakan cling warp.
Media PDA yang ditumbuhi jamur diamati setelah isolasi 4 hari, maka jamur yang ada di cawan petri tersebut terdapat spora-spora, jamur tersebut tumbuh tetapi terkontaminasi. Terkontaminasiinya jamur tersebut diakibatkan salah pada saat isoasi dan masuknya orgaisme lain pada saat isolasi yang disebabkan kurang sterilnya pengisolasian.
Media NA yang ditumbuhi bakteri selama 4 hari, diamati kembali tetapi isolasi bakteri tersebut tidak tumbuh diakibatkan salah pengisolasian dan bisa juga disebabkan oleh pengenceran  yang sudah terlalu banyak yaitu 10-5 yang dihomogenkan, itulah sebab bakteri pada media NA tidak dapat tumbuh.


KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Isolasi merupakan tindakan karantina bagi tanaman yang terserang penyakit baik cendawan, virus maupun jamur agar dapat diteliti dan praktikum isolasi patogen ini dilakukan untuk mengetahui patogen penyebab penyakit pada tanaman dari golongan cendawan dan bakteri.
2.      Media PDA dan NA yang digunakan merupakan media yang tidak boleh terkontaminasi dengan mikroorganisme lain yang dapat mengganggu proses isolasi.
3.      Pada isolasi cendawan menggunakan daging buah dan biji cabai yang bergejala penyakit.
4.      Pada isolasi bakteri menggunakan tanah yang bergejala penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi.  Djambatan, Jakarta.

Frobisher.1974.Fundamentals Of Microbiology. Saunders Company,London

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia, Jakarta.

Lim, D. 1998. Microbiology. WCB McGraw-Hill. Missouri.
Sutedjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta, Jakarta.
Volk. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar