Senin, 15 Desember 2014

IDENTIFIKASI TANAMAN

IDENTIFIKASI TANAMAN
 (Laporan Praktikum Biokimia Tanaman)


Oleh :
ALEX RISANDI
E1A213045
Kelompok III

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
                                                                                             Halaman
DAFTAR ISI...............................................................................................              i
DAFTAR TABEL.......................................................................................             ii
PENDAHULUAN......................................................................................             1
BAHAN DAN METODE...........................................................................             4
Bahan dan Alat...................................................................................             4
Bahan...........................................................................................             4
Alat..............................................................................................             4
Waktu dan Tempat.............................................................................             4
Prosedur Kerja....................................................................................             4
HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................             5
Hasil....................................................................................................             5
Pembahasan........................................................................................             8
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................           12
Kesimpulan.........................................................................................           12
Saran...................................................................................................           12
DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR TABEL
Halaman
1.        Bunga yang mengandung pigmen antosianin..................................... .............. 5
2.        Daun yang mengandung klorofil serta karoten................................................. 6
3.        Tanaman yang melakukan fotosintesis CAM................................................... 7
4.        Pohon yang beradaptasi menggunakan mengurangi penguapan....................... 7
5.        Tanaman yang mengambil karbon dari tanaman inang..................................... 7


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan, dan untuk ini dapat terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan adalah menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi. Tumbuhan yang akan diidentifikasi, mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu pengehtahuan. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti semua aturan yang ada dalam KITT. Untuk mengidentifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengehtahuaan, memerlukan sarana antara lain bantuan dari orang lain, spesimen, herbarium, buku-buku flora, dan monografi kunci identifikasi serta lembar identifikasi jenis (Tjitrosoepomo, 1981).
Menurut Steenis (1981) Melakukan identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan, yang dalam hal ini tidak lain daripada menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.Tumbuhan yang ada di bumi ini beraneka ragam dan besar jumlahnya itu, tentu ada yang telah dikenal dan ada pula yang tidak dikenal. Orang yang akan mengidentifikasikan suatu tumbuhan selalu menghadapi dua kemungkinan:
a.       Tumbuhan yang akan diidentifikasikan itu belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, jadi belum ada nama ilmiahnya, juga belum ditentukan tumbuhan itu berturu-turut dimasukkan kedalam kategori yang sama.
Tumbuhan yang akan diidentifikasikan itu sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sudah ditentukan nama dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
Menurut Heyne (1950) Identifikasi tumbuhan selalu didasarkan atas spesimen yang riil, baik spesimen yang masih hidup maupun yang telah diawetkan, biasanya dengan cara dikeringkan atau dalam bejana yang berisi cairan pengawet, misalnya alkohol atau formalin. Oleh pelaku identifikasi spesimen yang belum dikenal itu melalui studi yang saksama kemudian dibuatkan deskripsinya disamping gambar-gambar terinci mengenai bagian-bagian tumbuhan yang memuat ciri-ciri diagnostiknya Identifikasi tumbuhan yang tidak kita kenal,tetapi telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan,pada waktu ini tersedia beberapa sarana, antara lain :
a.       Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak kita kenal kepada seorang yang kita anggap ahli.
b.      Mencocokkan dengan spesimen herbarium yang telah diidentifikasikan.
c.       Mencocokkan dengan candra dan gambar-gambar yang ada dalam buku-buku flora.
d.       Menggunakan kunci identifikasi dalam identifikasi tumbuhan.
e.        Menggunakan lembar identifikasi Jenis
Beberapa pigmen yang penting yaitu yang tergolong dalam kelompok klorofil, karotenoid, antosianin, antoxantin, serta tanin. Pigmen-pigmen golongan karoten sangat penting, yang dilihat dari segi kebutuhan gizi manusia maupun hewan. Hal ini disebabkan karena sebagian karotenoid dapat diubah menjadi vitamin A. Dimana pigmen-pigmen ini banyak ditemukan di dalam tanaman bersama-sama dengan klorofil (Apriyantono, 1989).


Tujuan
            Untuk mengetahui tanaman yang mengandung pigmen dan jenis fotosintesisnya.


















BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
            Adapun alat buku gambar, dan alat tulis.

Bahan
            Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah bunga asoka, bunga kertas, bunga sepatu, daun singkong, daun pepaya, daun durian, pohon durian, kaktus, dan anggrek.

Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis 4 Desember 2014 pada pukul 10.00-11.00 WITA, di Laboratorium Analisis Kimia Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja
Adapun Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah :
1.      Mengidentifikasi 3 bunga yang mengandung pigmen antosianin.
2.      Mengidentifikasi 3 daun yang mengandung klorofil serta karoten.
3.      Mengidentifikasi tanaman yang melakukan fotosintesis CAM.
4.      Mengidentifikasi pohon yang beradaptasi dengan menggunakan mengurangi penguapan.
5.      Mengidentifikasi tanaman yang mengambil karbon dari tanaman inang.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Bunga yang mengandung pigmen antosianin.
No
Gambar
Keterangan
1.
Bunga asoka (Saraca asoca)

Bunga asoka mengandung pigmen antosianin.
2.
Bunga kertas (Bougainvillea spectabilis)
Bunga kertas mengandung pigmen antosianin.
3.
Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Bunga sepatu mengandung pigmen antosianin.
Tabel 2. Daun yang mengandung klorofil serta karoten.
No
Gambar
Keterangan
1.
Daun singkong (Manihot esculenta)

Daun singkong mengandung klorofil serta karoten.
2.
Daun papaya (Carica papaya)
Daun papaya mengandung klorofil serta karoten.
3.
Daun durian (Durio zibethinus)
Daun durian mengandung klorofil serta karoten.



Tabel 3. Tanaman yang melakukan fotosintesis CAM.
No
Gambar
Keterangan
1.
Kaktus merupakan tanaman yang melakukan fotosintesis CAM karena kaktus dapat tumbuh pada tempat yang suhunya ekstrim dan panas.


Tabel 4. Pohon yang beradaptasi menggunakan mengurangi penguapan.
No
Gambar
Keterangan
1.
Pohon durian (Durio zibethinus)
Tanaman durian merupakan salah satu tanaman yang beradaptasi menggunakan mengurangi penguapan, dengan cra merontokan daun.

Tabel 5. Tanaman yang mengambil karbon dari tanaman inang.
No
Gambar
Keterangan
1.

Benalu (Henslowia frutescens)


Benalu merupakan salah satu tanaman yang mengambil karbon dari tanaman inang.
Pembahasan
Fungsi krolofil serta karoten pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat (gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari (Subandi, 2008).
Fotosintesis CAM merupakan adaptasi fotosintetik yang paling penting. Adaptasi fotosintetik kedua untuk kondisi yang gersang telah berkembang pada tumbuhan sukulen (tumbuhan penyimpanan air), bermacam-macam kaktus, nenas, dan perwakilan beberapa famili tumbuhan lainnya. Tumbuhan-tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari, yang merupakan seperti kebalikan perilaku tumbuhan lain. Menutup stomata selama siang hari membantu tumbuhan gurun menghemat air, tetapi juga mencegah CO2 memasuki daunnya. Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ini mengambil CO2 dan memasukannya ke dalam berbagai asam organik. Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase, atau crassulacean acid metabolism (CAM) (Campbell, N. A, 2000).
Tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya. Meski tidak menguarkan oksigen dimalam hari, namun dengan memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah membantu kita semua menghirup udara bersih, lebih sehat, menyejukkan dan menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan bunga lili (Budiarti, 2008).
Aksi dari cahaya hijau dan kuning yang menyebabkan fotosistem pada tumbuhan tingkat tinggi dan penyerapan panjang gelombang ini oleh daun sebenarnya relatif tinggi, lebih tinggi dari yang ditampakkan pada spektrum serapan klorofil dan karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwa ada pigmen lain yang berperan menyerap cahaya tersebut. Alasan utama mengapa spektrum aksi lebih tinggi dari spektrum serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning yang tidak segera diserap akan dipantulkan berulang-ulang di dalam sel fotosintetik sampai akhirnya diserap oleh klorofil dan menyumbangkan energi untuk fotosintesis (Lakitan,1993).
Didalam kloroplas terkandung beberapa jenis pigmen, yaitu karotenoid. Krolofil a berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil a mampu menyerap terutama cahaya merah dan biru ungu. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil a terlihat hijau karena memantulkan cahaya hijau. Klorofil b, menyerap terutama cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya hijau-kuning (Latunra, 2011).
Karotenoid, adalah pigmen kuning oranye yang menyerap cahaya biru-hijau. Klorofil b dan karotenoid tidak berperan langsung dalam reaksi terang tapi mereka memperluas kisaran cahaya yang dapat digunakan oleh tumbuhan. Kedua pigmen ini meneruskan energi cahaya yang mereka serap ke klorofil a, dan kemudian menyimpan energi untuk kegiatan teaksi terang (Latunra, 2011).
Ketika krolofil menyerap energi foton dari cahaya, elektron pada klorofil akan terlepas ke orbit luar. Elektron ini akan ditangkap oleh penerima elektron yaitu plastokuinon. Unit penangkapan elektron ini disebut fotosistem (Latunra, 2011).
Pigmen yang terdapat pada fotosintesis diantaranya :
1.      Pigmen hijau (klorofil), merupakan pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan.
2.      Pigmen lainnya seperti antosian (merah) pada bunga dan buah, fikobilin/fikosianin (biru pada Cyanobacteria), karotan (orange) pada wortel, fikoeretrin (merah pada Rhophyta), fukoxantin (coklat pada Phaeophhyta).
Fotosintesis memerlukan cahaya yang umumnya berasal dari cahaya matahari. Cahaya matahari terdiri dari banyak panjang gelombang yang berbeda-beda. Cahaya yang berperan untuk fotosintesis adalah cahaya tampak. Gelombang cahaya tampak yang terpendek adalah cahaya ungu, dan yang terpanjang adalah cahaya merah. Spektrum cahaya matahari mempunyai panjang gelombang dan pengaruh terhadap fotosintesis yang berbeda, diantaranya :
-          Infra merah, ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi (Latunra, 2011).
Adaptasi tumbuhan terhadap transpirasi, pada daun tumbuhan seperti pohon cemara, jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Pada tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean,tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi (Fitter, 1991).



KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Pigmen antosianin merupakan golongan karoten sangat penting.
2.      Tanaman  CAM merupakan tanaman yang melakukan fotosintesis CAM karena tanaman CAM dapat tumbuh pada tempat yang suhunya ekstrim dan panas. Tanaman CAM mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya.
3.      Tanaman durian merupakan salah satu tanaman yang menggunakan mengurangi penguapan dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
4.      Adaptasi tumbuhan terhadap transpirasi, pada daun tumbuhan seperti pohon cemara, jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas.

Saran
            Dalam praktikum ini para praktikan banyak yang sambil bermain-main dalam melaksanakan praktikum, sebaiknya para asisten menegur praktikan yang tidak fokus.


DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, anton. 1989. Analisis Pangan. PT Penerbit IPB : Bogor.

Budiarti. 2008. Tumbuhan Berduri dengan Adaptasi Tinggi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Campbell, N. A. dkk. 2000. Biologi Edisi Kelima-Jilid 1. Erlangga : Jakarta.

Fitter. A. H. & Hay, R. K. M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Heyne, K. 1950. De Nuttige Platen van indonese. N. V. Uitgeverij. Van houve, Graven: Bandung.

Latunra, A. Ilham, 2011. Penuntun Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan II. Universitas Hasanuddin Press : Makassar.

Steenis,C.G.G.J.1981. Flora Untuk Sekolah Di Indonesia. PT. Pradnya Paramita : Jakarta.

Subandi, Aan. 2008. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia : Jakarta.

Tjitrosoepomo,G.1981. Taksonomi Tumbuhan (Taksonomi Khusus). Bhratara Karya Aksara : Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar