IDENTIFIKASI
TANAMAN
(Laporan Praktikum Biokimia Tanaman)
Oleh :
ALEX RISANDI
E1A213045
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................... i
DAFTAR TABEL....................................................................................... ii
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
BAHAN DAN METODE........................................................................... 4
Bahan dan Alat................................................................................... 4
Bahan........................................................................................... 4
Alat.............................................................................................. 4
Waktu dan Tempat............................................................................. 4
Prosedur Kerja.................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 5
Hasil.................................................................................................... 5
Pembahasan........................................................................................ 8
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 12
Kesimpulan......................................................................................... 12
Saran................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Bunga yang mengandung pigmen antosianin..................................... .............. 5
2.
Daun yang mengandung klorofil serta karoten................................................. 6
3.
Tanaman yang melakukan fotosintesis CAM................................................... 7
4.
Pohon yang beradaptasi menggunakan mengurangi penguapan....................... 7
5.
Tanaman yang mengambil karbon dari tanaman inang..................................... 7
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa
dengan, dan untuk ini dapat terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan
adalah menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi.
Tumbuhan yang akan diidentifikasi, mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu
pengehtahuan. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus
mengikuti semua aturan yang ada dalam KITT. Untuk mengidentifikasi tumbuhan
yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengehtahuaan, memerlukan sarana antara lain
bantuan dari orang lain, spesimen, herbarium, buku-buku flora, dan monografi
kunci identifikasi serta lembar identifikasi jenis (Tjitrosoepomo, 1981).
Menurut Steenis (1981) Melakukan identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan
atau menetapkan identitas suatu tumbuhan, yang dalam hal ini tidak lain
daripada menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem
klasifikasi.Tumbuhan yang ada di bumi ini beraneka ragam dan
besar jumlahnya itu, tentu ada yang telah dikenal dan ada pula yang tidak
dikenal. Orang yang akan mengidentifikasikan suatu tumbuhan selalu menghadapi
dua kemungkinan:
a. Tumbuhan
yang akan diidentifikasikan itu belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, jadi
belum ada nama ilmiahnya, juga belum ditentukan tumbuhan itu berturu-turut
dimasukkan kedalam kategori yang sama.
Tumbuhan yang akan
diidentifikasikan itu sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, sudah
ditentukan nama dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
Menurut Heyne (1950)
Identifikasi tumbuhan selalu didasarkan atas spesimen yang riil, baik spesimen
yang masih hidup maupun yang telah diawetkan, biasanya dengan cara dikeringkan
atau dalam bejana yang berisi cairan pengawet, misalnya alkohol atau formalin.
Oleh pelaku identifikasi spesimen yang belum dikenal itu melalui studi yang
saksama kemudian dibuatkan deskripsinya disamping gambar-gambar terinci
mengenai bagian-bagian tumbuhan yang memuat ciri-ciri diagnostiknya
Identifikasi tumbuhan yang tidak kita kenal,tetapi telah dikenal oleh dunia
ilmu pengetahuan,pada waktu ini tersedia beberapa sarana, antara lain :
a. Menanyakan identitas tumbuhan yang tidak kita kenal
kepada seorang yang kita anggap ahli.
b. Mencocokkan
dengan spesimen herbarium yang telah diidentifikasikan.
c. Mencocokkan
dengan candra dan gambar-gambar yang ada dalam buku-buku flora.
d. Menggunakan kunci identifikasi dalam
identifikasi tumbuhan.
e. Menggunakan lembar identifikasi Jenis
Beberapa pigmen yang penting yaitu yang tergolong dalam
kelompok klorofil, karotenoid, antosianin, antoxantin, serta tanin.
Pigmen-pigmen golongan karoten sangat penting, yang dilihat dari segi kebutuhan
gizi manusia maupun hewan. Hal ini disebabkan karena sebagian karotenoid dapat
diubah menjadi vitamin A. Dimana pigmen-pigmen ini banyak ditemukan di dalam
tanaman bersama-sama dengan klorofil (Apriyantono, 1989).
Tujuan
Untuk mengetahui
tanaman yang mengandung pigmen dan jenis fotosintesisnya.
BAHAN
DAN METODE
Alat
dan Bahan
Alat
Adapun
alat buku gambar, dan alat tulis.
Bahan
Adapun
bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah bunga asoka, bunga kertas,
bunga sepatu, daun singkong, daun pepaya, daun durian, pohon durian, kaktus,
dan anggrek.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Kamis 4 Desember 2014 pada pukul 10.00-11.00 WITA, di
Laboratorium Analisis Kimia Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.
Prosedur
Kerja
Adapun Prosedur kerja
pada praktikum kali ini adalah :
1. Mengidentifikasi
3 bunga yang mengandung pigmen antosianin.
2. Mengidentifikasi
3 daun yang mengandung klorofil serta karoten.
3. Mengidentifikasi
tanaman yang melakukan fotosintesis CAM.
4. Mengidentifikasi
pohon yang beradaptasi dengan menggunakan mengurangi penguapan.
5. Mengidentifikasi
tanaman yang mengambil karbon dari tanaman inang.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Dari
praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel
1. Bunga yang mengandung pigmen antosianin.
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Bunga
asoka (Saraca asoca)
|
Bunga
asoka mengandung pigmen antosianin.
|
2.
|
Bunga
kertas (Bougainvillea
spectabilis)
|
Bunga
kertas mengandung pigmen antosianin.
|
3.
|
Bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
|
Bunga
sepatu mengandung pigmen antosianin.
|
Tabel
2. Daun yang mengandung klorofil serta karoten.
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Daun
singkong (Manihot esculenta)
|
Daun
singkong mengandung klorofil serta karoten.
|
2.
|
Daun
papaya (Carica papaya)
|
Daun
papaya mengandung klorofil serta karoten.
|
3.
|
Daun
durian (Durio zibethinus)
|
Daun
durian mengandung klorofil serta karoten.
|
Tabel
3. Tanaman yang melakukan fotosintesis CAM.
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Kaktus
merupakan tanaman yang melakukan fotosintesis CAM karena kaktus dapat tumbuh
pada tempat yang suhunya ekstrim dan panas.
|
Tabel
4. Pohon yang beradaptasi menggunakan mengurangi penguapan.
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Pohon durian (Durio zibethinus)
|
Tanaman
durian merupakan salah satu tanaman yang beradaptasi menggunakan mengurangi
penguapan, dengan cra merontokan daun.
|
Tabel
5. Tanaman yang mengambil karbon dari tanaman inang.
No
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Benalu (Henslowia frutescens)
|
Benalu
merupakan salah satu tanaman yang mengambil karbon dari tanaman inang.
|
Pembahasan
Fungsi krolofil serta
karoten pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan
dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis
karbohidrat (gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan
bantuan sinar matahari (Subandi, 2008).
Fotosintesis CAM
merupakan adaptasi fotosintetik yang paling penting. Adaptasi fotosintetik
kedua untuk kondisi yang gersang telah berkembang pada tumbuhan sukulen
(tumbuhan penyimpanan air), bermacam-macam kaktus, nenas, dan perwakilan
beberapa famili tumbuhan lainnya. Tumbuhan-tumbuhan ini membuka stomatanya pada
malam hari dan menutupnya pada siang hari, yang merupakan seperti kebalikan perilaku
tumbuhan lain. Menutup stomata selama siang hari membantu tumbuhan gurun
menghemat air, tetapi juga mencegah CO2 memasuki daunnya. Selama malam hari,
ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ini mengambil CO2 dan
memasukannya ke dalam berbagai asam organik. Cara fiksasi karbon ini disebut
metabolisme asam krasulase, atau crassulacean acid metabolism (CAM) (Campbell,
N. A, 2000).
Tanaman ini mengambil
CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya.
Meski tidak menguarkan oksigen dimalam hari, namun dengan memakan CO2 yang
beredar, tanaman ini sudah membantu kita semua menghirup udara bersih, lebih
sehat, menyejukkan dan menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Tumbuhan
CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan bunga lili (Budiarti,
2008).
Aksi dari cahaya hijau
dan kuning yang menyebabkan fotosistem pada tumbuhan tingkat tinggi dan
penyerapan panjang gelombang ini oleh daun sebenarnya relatif tinggi,
lebih tinggi dari yang ditampakkan pada spektrum serapan klorofil dan
karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwa ada pigmen lain yang
berperan menyerap cahaya tersebut. Alasan utama mengapa spektrum aksi
lebih tinggi dari spektrum serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning
yang tidak segera diserap akan dipantulkan berulang-ulang di dalam sel
fotosintetik sampai akhirnya diserap oleh klorofil dan menyumbangkan
energi untuk fotosintesis (Lakitan,1993).
Didalam kloroplas
terkandung beberapa jenis pigmen, yaitu karotenoid. Krolofil a berperan
langsung dalam reaksi terang. Klorofil a mampu menyerap terutama cahaya merah
dan biru ungu. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil a
terlihat hijau karena memantulkan cahaya hijau. Klorofil b, menyerap terutama
cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya hijau-kuning (Latunra, 2011).
Karotenoid, adalah
pigmen kuning oranye yang menyerap cahaya biru-hijau. Klorofil b dan karotenoid
tidak berperan langsung dalam reaksi terang tapi mereka memperluas kisaran
cahaya yang dapat digunakan oleh tumbuhan. Kedua pigmen ini meneruskan energi
cahaya yang mereka serap ke klorofil a, dan kemudian menyimpan energi untuk
kegiatan teaksi terang (Latunra, 2011).
Ketika krolofil
menyerap energi foton dari cahaya, elektron pada klorofil akan terlepas ke
orbit luar. Elektron ini akan ditangkap oleh penerima elektron yaitu
plastokuinon. Unit penangkapan elektron ini disebut fotosistem (Latunra, 2011).
Pigmen yang terdapat pada fotosintesis
diantaranya :
1. Pigmen
hijau (klorofil), merupakan pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan.
2. Pigmen
lainnya seperti antosian (merah) pada bunga dan buah, fikobilin/fikosianin
(biru pada Cyanobacteria), karotan (orange) pada wortel, fikoeretrin (merah
pada Rhophyta), fukoxantin (coklat pada Phaeophhyta).
Fotosintesis memerlukan
cahaya yang umumnya berasal dari cahaya matahari. Cahaya matahari terdiri dari
banyak panjang gelombang yang berbeda-beda. Cahaya yang berperan untuk
fotosintesis adalah cahaya tampak. Gelombang cahaya tampak yang terpendek
adalah cahaya ungu, dan yang terpanjang adalah cahaya merah. Spektrum
cahaya matahari mempunyai panjang gelombang dan pengaruh terhadap fotosintesis
yang berbeda, diantaranya :
-
Infra merah, ialah sinar elektromagnet
yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm
dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat
dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak
pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang
cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan
tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih
terasa/dideteksi (Latunra, 2011).
Adaptasi tumbuhan
terhadap transpirasi, pada daun tumbuhan seperti pohon cemara, jati dan akasia
mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Pada
tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean,tumbuhan jenis ini mematikan
daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi (Fitter,
1991).
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pigmen antosianin merupakan golongan
karoten sangat penting.
2. Tanaman CAM merupakan tanaman yang melakukan
fotosintesis CAM karena tanaman CAM dapat tumbuh pada tempat yang suhunya
ekstrim dan panas. Tanaman CAM mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya
untuk fotosistensis pada siang harinya.
3. Tanaman
durian merupakan salah satu tanaman yang menggunakan mengurangi penguapan dalam
beradaptasi dengan lingkungannya.
4. Adaptasi
tumbuhan terhadap transpirasi, pada daun tumbuhan seperti pohon cemara, jati
dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim
panas.
Saran
Dalam
praktikum ini para praktikan banyak yang sambil bermain-main dalam melaksanakan
praktikum, sebaiknya para asisten menegur praktikan yang tidak fokus.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, anton. 1989. Analisis Pangan. PT Penerbit IPB :
Bogor.
Budiarti.
2008. Tumbuhan Berduri dengan Adaptasi
Tinggi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Campbell,
N. A. dkk. 2000. Biologi Edisi
Kelima-Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
Fitter. A. H. & Hay, R. K. M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah
Mada University Press: Yogyakarta.
Heyne,
K. 1950. De Nuttige Platen van
indonese. N. V. Uitgeverij. Van houve, Graven: Bandung.
Latunra, A. Ilham, 2011. Penuntun Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan II. Universitas
Hasanuddin Press : Makassar.
Steenis,C.G.G.J.1981.
Flora Untuk Sekolah Di Indonesia.
PT. Pradnya Paramita : Jakarta.
Subandi,
Aan. 2008. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.
PT Gramedia : Jakarta.
Tjitrosoepomo,G.1981. Taksonomi Tumbuhan (Taksonomi Khusus). Bhratara Karya Aksara :
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar