ENZIM
PAPAIN
(Laporan Praktikum Biokimia Tanaman)
Oleh :
ALEX RISANDI
E1A213045
Kelompok III
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................... i
DAFTAR TABEL....................................................................................... ii
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
BAHAN DAN METODE........................................................................... 4
Bahan dan Alat................................................................................... 4
Bahan........................................................................................... 4
Alat.............................................................................................. 4
Waktu dan Tempat............................................................................. 4
Prosedur Kerja.................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 6
Hasil.................................................................................................... 6
Pembahasan........................................................................................ 7
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 10
Kesimpulan......................................................................................... 10
Saran................................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Hasil Pengamatan
Enzim Papain........................................................ .............. 6
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Papain merupakan enzim protease yang
terkandung dalam getah pepaya, baik dalam buah, batang dan daunnya. Sebagai
enzim yang berkemampuan memecahkan molekul protein, dewasa ini papain menjadi
suatu produk yang sangat berrnanfaat bagi kehidupan manusia (Winarno, 2002).
Sebagai enzim proteolitik, papain memiliki
nilai ekonomi tinggi dan banyak digunakan dalam industri besar. Meskipun telah
diketahui ada beberapa enzim protease yang dihasilkan dari tanaman lain,
ternyata papain merupakan enzim yang paling banyak dan paling sering digunakan.
Oleh karenanya, potensi pasar papain dalam perdagangan dunia masih cukup besar (Purnomo,
2011).
Papain dapat digunakan
dalam industri pengolahan daging. Daging dari hewan tua pun dapat menjadi lunak
kalau menggunakan papain. Biasanya daging hewan tua bertekstur sangat keras
(alot). Dengan demikian hadirnya papain dapat menaikkan ekspor atau impor hewan
tua yang sebelumnya tidak laku di pasaran. Papain sebagai pelunak daging banyak
diperdagangkan dalam kemasan kecil sesuai kebutuhan rumah tangga. Papain ini
sudah dicampur bahan lain seperti gula dan garam agar kandungan papainnya tidak
terlalu kuat (Winarno, 2002).
Papain dapat digunakan sebagai bahan
penghancur sisa atau buangan hasil industri pengalengan ikan menjadi bubur ikan atau konsentrat
protein hewani. Bubur ikan atau konsentrat protein ini digunakan untuk
keperluan bahan pakan ternak dan ikan atau bahkan untuk diolah menjadi kecap.
Daya memecahkan molekul protein yang
dimiliki papain dapat ditingkatkan lebih jauh menjadi kegiatan hidrolisis
protein. Hal ini sering digunakan pada pembuatan pepton dan asam-asam amino. Pepton
dan asam amino diperlukan pada penelitian mikrobiologi dan industri. Biasanya
harga produk semacam itu dapat mahal (Winarno, 2002).
Pada industri penyamakan kulit, papain
sering digunakan untuk melembutkan kulit. Kulit yang lernbut dapat dibuat
sarung tangan, jaket, bahkan kaus kaki. Papain dapat juga digunakan sebagai
bahan aktif dalam preparat farmasi seperti untuk obat gangguan pencemaan
protein, dispesia, gastritis, serta obat cacing (Winarno 2002).
Berdasarkan
klasifikasi The International Union of Biochemistry, papain termasuk enzim
hidrolase yang mengkatalisis reaksi hidrolisis suatu substrat dengan
pertolongan molekul air. Aktivitas
katalisis papain dilakukan melalui
hidrolisis yang berlangsung pada sisi-sisi aktif papain. Pemisahan gugus-gugus
amida yang terdapat di dalam protein tersebut berlangsung melalui
pemutusan ikatan peptida (Budiman,
2003).
Papain adalah nama
enzim yang diperoleh dari lateks getah pepaya atau getah pepaya. Getah pepaya
yang dikumpulkan dari buah kemudian dikeringkan. Proses pengeringan dapat
dilakukan dengan cara pengeringan matahari. Pengeringan vakum maupun dengan
alat pengering mekanis. Untuk
mendapatkan suatu produk papain kasar dengan aktivitas yang tetap tinggi dapat
dilakukan dengan pengeringan vakum dan mengkombinasikannya dengan perlakuan
penambahan garam (NaCl). Getah pepaya yang dihasilkan kemudian dihasilkan
kemudian dihaluskan dan diayak dengan ayakan 80 mesh dengan cara tersebut
diperoleh bubuk papain kasar (Sudrajat, 2002).
Tujuan
Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk menguji aktifitas enzim papain
pada santan kelapa untuk menghasilkan minyak.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah gelas ukur 100 ml, tabung reaksi, sentrifuse,
corong, pipet tetes, cling warp dan gelas aqua.
Alat
Alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah krim santan kelapa, getah buah papaya muda,
alkohol 70% dan kapas.
Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 23 Oktober dan Sabtu 25 Oktober pada pukul
16.00-17.00 WITA di Laboratorium Analisis
Kimia Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur
kerjanya yaitu:
1.
Penyediaan krim santan kelapa
dilakukan dengan cara kelapa parut segar ditambah dengan aquades, kemudian diperas dan akan didapatkan santan, santan
yang diperoleh didiamkan selama 1 jam, untuk memisahkan antara krim santan dan air
santan atau krim. Krim santan akan terdapat pada bagian atas dan krim santan
bagian bawah, pisahkan kedua bentuk ini dengan hati-hati.
2.
Penyediaan getah buah pepaya
didapatkan dengan cara buah papaya muda ditoreh dengan alat tahan karat, yang
telah terlebih dahulu dioesi atau disterilkan dengan alkohol 70 % dan
dipijarkan pada nyala bunsen, getah yang keluar ditampung sesuai dengan
kebutuhan.
3.
Penambahan getah pepaya pada krim
santan dengan cara membersihkan semua peralatan yang digunakan dan meja kerja
saudara dengan alkohol 70 % saat akan melakukan percobaan. Siapkan sebanyak 5
buah tabung reaksi yang masing-masing berisikan 10 ml krim santan kelapa dan
diberikan perlakuan penambahan getah buah pepaya dengan volume yang berbeda.
Perlakuan tersebut adalah tanpa penambahan getah, 30 tetes, 60 tetes, 90 tetes
dan 120 tetes.
4.
Tutup masing-masing tabung reaksi
dengan cling warp. Selanjutnya diamkan selama 24 jam, 48 jam, 72 jam 96 jam dan
120 jam.
5.
Tabung
reaksi diletakkan dalam alat sentrifuge dan melakukan sentrifuge selama 5 menit
dengan kecepatan putaran 15 rpm.
6.
Pengamatan dilakukan terhadap
a.
Perubahan warna.
b.
Perubahan aroma.
c.
Tinggi minyak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil
Pengamatan Enzim Papain
Kelompok
|
Perlakuan
|
Pengamatan
|
||
Warna
|
Aroma
|
Tinggi
Minyak (cm)
|
||
1 (24
jam)
|
T0
|
*
|
(-)
|
0
|
T1
|
**
|
(+)
|
3
|
|
T2
|
**
|
(+)
|
2
|
|
T3
|
*
|
(+)
|
0
|
|
T4
|
**
|
(+)
|
1
|
|
2 (48
jam)
|
T0
|
**
|
(+)
|
1,5
|
T1
|
***
|
(+)
|
1,7
|
|
T2
|
***
|
(+)
|
1,5
|
|
T3
|
***
|
(+)
|
1,6
|
|
T4
|
**
|
(+)
|
1
|
|
3 (72
jam)
|
T0
|
**
|
(-)
|
2
|
T1
|
***
|
(+)
|
0,8
|
|
T2
|
***
|
(+)
|
1,3
|
|
T3
|
***
|
(+)
|
1
|
|
T4
|
***
|
(+)
|
1,1
|
|
4 (120
jam)
|
T0
|
**
|
(+)
|
2,7
|
T1
|
***
|
(+)
|
2,8
|
|
T2
|
***
|
(+)
|
1,5
|
|
T3
|
***
|
(+)
|
1,9
|
|
T4
|
**
|
(+)
|
2
|
Keterangan
Perlakuan : To =
Tanpa penambahan getah
T1 = Penambahan 25 tetes getah
T2 = Penambahan 50 tetes getah
T3 = Penambahan 75 tetes getah
T4
=
Penambahan 100 tetes getah
Warna :
(*) = Putih namun tidak
menghasilkan minyak.
(**) = Putih menghasilkan minyak.
(***)
= Berwarna (selain putih) dan menghasilkan minyak.
Aroma : (+) = Berubah aroma.
(−) = Tidak terjadi perubahan aroma.
Pembahasan
Dalam keadaan bekerja,
enzim akan terpengaruh dengan adanya berbagai macam faktor yaitu pengaruh suhu,
pengaruh pH dan pengaruh inhibitor. Karena reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh
suhu, maka reaksi yang dikatalisis oleh enzim juga peka terhadap suhu. Enzim
sebagai protein akan mengalami denaturasi jika suhunya dinaaikkan. Akibatnya
daya kerja enzim menurun. Mungkin sampai suhu 450C efek predominannya
masih memperlihatkan kenaikkan aktivitas sebagaimana dugaan dalam teori kinetik.
Tetapi lebih dari 450C efek yang berlawanan yaitu
denaturasi termal lebih menonjol dan menjelang suhu 50C fungsi katalitik enzim
menjadi punah.
Pada waktu 24 jam semua perlakuan menghasilkan aroma yang
sangat berbeda-beda. Pada perlakuan T1, T2 dan T4
memiliki warna putih berminyak dan pada perlakuan T0 dan T3
memiliki warna putih namun tidak berminyak.
Pada waktu 48 jam menghasilkan warna dan aroma yang sangat
berbeda-beda terlihat kesamaan warna pada perlakuan T0 dan T4
menghasilkan warna putih yang berminyak dan pada perlakuan T1, T2
dan T3 menghasilkan warna kekuningan dan berminyak. Sedangkan minyak
yang paling tertinggi yaitu pada perlakuan T1.
Pada waktu 72 jam hanya pada perlakuan T0 yang
tidak terjadi perubahan aroma dan warnya putih berminyak. Pada
perlakuaan T1, T2, T3, dan T4 semua
aroma berubah dan warnanya sama yaitu kekuningan dan berminyak dan minyak
paling tinggi ada diperlakuan T0 yang tidak ada penambahan getah
papaya.
Pada waktu 120 jam perlakuan T0 dan T4
memiliki aroma yang berbeda-beda namun memiliki warna yang sama yaitu putih
berminyak. Pada perlakuan T1, T2, T3 dan T4
memiliki aroma yang berbeda pula dan memiliki warna yang sama yaitu kekuningan
berminyak.
Pengaruh macam-macam tetes getah
pepaya yang diteteskan pada krim santan tidak terlalu berpengaruh dan ada juga yang
berpengaruh. Pengaruh yang terlihat sangat besar pada perlakuan
penambahan tetes getah 10 tetes. Padal menurut dugaan semakin banyak tetesan
getah pepaya yang diberikan semakin banyak pula minyak yang dihasilkan begitu
juga dengan tinggi minyak, semakin banyak tetes getah pepaya yang diberikan
semakin tinggi pula tinggi minyak yang dihasilkan.Kalau warna dan aroma setiap
waktunya berubah sedangkan kalau tinggi minyaknya ada sebagian yang menurun dan
sebagian lagi meningkat dan bahkan menurun lagi, hal ini disebabkan oleh suhu
optimum, pada waktu itu enzim akan bekerja pesat dan bahkan akan setelah itu
akan menurun atau bisa juga tidak bekerja sama sekali.
Dari pengujian enzim papain tersebut juga diketahui waktu
optimal dan tetesan optimal perlakuan yang paling banyak menghasilkan minyak
yaitu pada waktu perlakuan 24 jam dan penambahan 10 tetes getah pepaya yang
dilakukan oleh kelompok 6 sehingga menghasilkan tinggi minyak 3 cm.
Sentrifugasi tidak berpengaruh terhadap aktivitas
enzim, sentrifugasi hanya berfungsi dalam hal pemisahan zat agar lebih cepat, seperti
air dan minyak. Dalam hal ini, partikel yang dimaksud adalah solid, gas,
atau liquid dan fluida. Dalam pengunaan metode sentrifugasi ini digunakan
sebuah alat yaitu sentrifugase.Gaya yang berperan dalam proses
sentrifugasi adalah gaya sentrifugal yang dapat diartikan gaya yang arahnya
menjadi pusat. Dengan adanya gaya ini, proses pengendapan suatu bahan
akan lebih cepat dan optimum dibandingkan dengan menggunakan teknik biasa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Enzim papain merupakan
suatu enzim pemecah protein (enzim proteolitik) yang terdapat dalam getah
pepaya.
2. Pada
waktu 24 jam dan 72 jam hanya To yang
tidak berubah warna, sedangkan aromanya berubah semua. Hal ini dipengaruhi oleh
banyaknya tetesan getah pepaya pada krim kelapa makin banyak tetesan maka
tinggi minyak makin meningkat.
Saran
Pada saat
praktikum perlu ketelitian lebih dalam untuk melihat minyak yang ada pada perlakuan karena dugaan
yang dinyatakan meleset dari hasil praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiman.
2003, Enzim papain dari Pepaya. Bogor. Penerbit IPB.
Purnomo. 2011. Mobilisasi Crude Enzim Papain Yang
Diisolasi Dari Getah Buah Pepaya (Carica papaya) Dengan Menggunakan Kappa
Karagenan Dan Kitosan Serta Pengujian Aktivitas. Universitas Sumatera Utara.
Sudrajat,Yayat. 2002. Teknik Penghilangan Lapisan Kapur
Pada Teripang Pasir Menggunakan Enzim Papain. Buletin Teknik Pertanian Volume 7
Nomor 2.
Winarno. 2002. Enzim Papain Dari Pepaya. Tekno Pangan Dan
Industri Jurusan Teknologi Volume 1 Nomor 11. IPB. Jurusan Teknologi Dan
Pangan.
An enzyme capable of broad specificity protein hydrolysis over a wide pH range. Typically used as a meat tenderizer and in pet food production. papain
BalasHapusthank you boss
BalasHapus